Money Politik, Naluri Manusia
BENGKULU, BE - Pengamat Politik Bengkulu, Drs Lamhir Syam Sinaga MSi mengatakan, perilaku politik pragmatis yang dilakukan politisi dan masyarakat Indonesia dalam Pemilu sama sekali tidak dapat dihilangkan. Karena sikap tersebut merupakan bagian dari naluri manusia. \"Manusia memang maunya yang praktis, jadi pragmatis tersebut naluri manusia,\" jelas Lamhir, usai menghadiri acara dengar pendapat umum di rektorat Universitas Bengkulu, kemarin (15/2). Disebutkan Lamhir, untuk menekan politik pragmatis yang cenderung ke politik uang dalam Pemilu, bukan dengan berkoar-koar di media maupun di kalangan masyarakat dengan mengatakan hindari politik uang, jangan bersikap pragmatis. Tapi harus diperkuat dengan regulasi Pemilu. Sehingga celah-celah untuk caleg atau calon melakukan kecurangan harus ditutup, serta sanksi yang tegas harus diberikan kepada orang yang melakukan kesalahan, agar memberikan efek jera. \"Aturan yang harus jelas, sehingga tidak ada individu yang membuka ruang untuk masyarakat berbuat kecurangan atau pragmatis yang cenderung ke uang tersebut,\" ujarnya. Sikap pragmatis, bahkan apatis masyarakat, menurut Lamhir merupakan imbas dari sikap cuek eksekutif dan legislatif yang berkuasa yang sama sekali tidak memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. Sehingga masyarakat berpikiran siapa pun yang terpilih menjadi wakil rakyat dan pemimpin, baik level nasional atau daerah, sama sekali tidak memberikan perubahan. Hingga akhirnya saat Pemilu tiba, itu dianggap sebagai kesempat rakyat untuk mendapatkan uang dari para calon. \"Lihat saja mana ada pendidikan politik yang dilakukan, Parpol juga tidak memberikan pencerdasan politik kepada masayarat,\" tutur Lamhir. Sementara itu, anggota DPR RI Fraksi Golkar, Ir Rully Chairul Azwar MSi yang juga menjadi pemateri dalam dialog umum dengan tema \"Peran Mahasiswa Dalam Menghadapi Era Pramatisme Pemilihan Umum\", mengatakan, kegiatan seminar, dialog terbuka yang dijalaninya selama ini merupakan bentuk pendidikan politik yang dilaksanakan oleh legislatif kepada masyarakat. \"Ini dialog dengan mahasiswa, nanti kita akan lakukan dengan kelompok wartawan. Hal ini merupakan pendidikan politik yang dilakukan oleh legislatif,\" kata Rully membantah Lamhir. (320)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: