Pensiunan Guru Tewas Tenggelam
SELUMA SELATAN, BE – Mi’in Nudin (66), seorang pensiunan guru madrasah di Seluma, warga Desa Sukarami Kecamatan Seluma Selatan ditemukan tewas tenggelam di sungai Seluma. Ia menjemput maut itu ketika mencari melakukan hobinya mencari lokan. Saat ditemukan jenazah korban pertama kali oleh anak kandungnya sendiri sudah membengkak, pukul 15.00 WIB kemarin (12/2). Mi\'in berangkat dari rumah sejak Selasa sore (11/2). Kemudian, pukul 11.00 WIB hari itu, korban sempat pulang ke rumah lagi untuk beristirahat dan memunaikan salat zuhur. Setelah itu, ia berangkat lagi ke sungai untuk melanjutkan aktifitasnya di masa pensiun itu, namun kemudian hingga sore, bahkan sampai malam korban tak kunjung pulang ke rumah lagi. Akibatnya, anggota keluarga melakukan pencarian dan meminta bantuan BPBD Seluma dan Basarnas Bengkulu. Ketika ditemui, istri korban Tahima (60) kemarin mengatakan selama usai pensiun dari guru korban memang sering mencari hewan bercengkerang (kerang-kerangan) yang lezat dimakan itu di Sungai Seluma. Kemudian sebagian lokan yang sudah didapatnya dijual dan terkadang mencarikan lokan untuk orang yang telah memesan kepada korban. Diceritakan, jika Selasa siang kemarin korban berangkat dari rumah pukul 09.10 WIB untuk mencari lokan di lokasi yang sama. Namun pada pukul 11.00 WIB korban selalu pulang untuk melaksanakan shalat dzuhur di rumah. Tapi kemarin, sampai sore tidak pulang. “Kami berkaca pada kebiasaan bapak yang selalu cepat pulang untuk salat, namun Selasa lalu tidak. Ditambah lagi di lokasi nyelamnya ditemukan keranjang lokan dan pakaian yang digunakannya,” tutur istri korban. Mengetahui akan hal tersebut, keluarga dan masyarakan meminta bantuan kepada tim dari BPBD Seluma, Basarnas serta PMI yang menurunkan personelnya untuk mencari korban. Karena dari tempat biasa korban mencari lokan, ditemukan baju, kemudian lokan yang sudah dimasukkan dalam karung. Sedangkan korban tidak diketahui dimana keberadaannya. Warga bersama dengan BPBD melakukan pencarian dengan menggunakan perahu bot sebanyak tiga unit. Yakni satu milik BPBD, milik Basarnas dan PMI. Diketahui, sepanjang jam keluarga korban dan pihak BPBD Seluma, Basarnas dan PMI terus melakukan pencariaan di lokasi pertama kali dinyatakan hilang. Namun pukul 15.00 WIB korban ditemukan oleh anaknya yang juga ikut menyelam Ridiono (40). Korban ditemukan sekitar 250 meter dari lokasi pakaiannya, dan lokan yang sudah didapatnya dan ditaruh di daratan. Hanya saja, dikala anak korban menyelam di pohon-pohon yang tumbang diketahui. Jika korban terjepit batang sawit dan kayu di dasar air sedalam 4 meter. “Penemuan ini berawal dari anak korban sendiri yang ikut mencari dengan cara menyelam,” sampai Ketua BPD Sukarami Jasmudin (41). Disampaikan, Jasmudin, diduga kuat korban tenggelam karena saat sedang meyelam kakinya kesemutan. Sedangkan lokan yang sudah didapat dan dililit di pingganggnya menggunakan kain basahan sudah berat. Sehingga korban tidak bisa lagi berenang ke permukaan. Hingga akhirnya kehabisan nafas dan terbawa air sungai yang deras. “Ini dugaan kuat jika korban tenggelam akibat keram pada kakinya sehingga susah bergerak lagi, ditambah lagi dengan lokan telah banyak di pinggang korban,” sampainya. Sementara itu, korban sendiri dimakamkan sore kemarin di TPU Desa Sukarami. Karena kondisi korban yang sudah membengkak dan mengeluarkan aroma tidak sedap. (333)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: