Merasa Tua, Yuni Shara Ragu Menikah Lagi
DUA kali menikah, dua kali pula rumah tangga Yuni Shara berakhir perceraian. Sempat menjalin asmara dengan Raffi Ahmad yang lebih muda 15 tahun darinya, kini dia sendiri lagi. Perempuan kelahiran Batu, Jawa Timur, 3 Juni 1972 itu merasa sudah tua untuk memikirkan percintaan, apalagi pernikahan.
”Saya sudah tua ya, sudah nggak muda lagi. Kalau ada yang bisa menemani saya ketawa saja, saya sudah senang. Ditemani ngobrol, saya sebenarnya sudah senang,” ujarnya ditemui di Studio Hanggar, Jakarta Selatan, Selasa malam (4/2). Pada 1993, dia menikah dengan Raymond Manthey, tetapi hanya bertahan empat bulan.
Empat tahun kemudian, dia kembali membina rumah tangga dengan pengusaha Henry Siahaan. Sayangnya, mereka bercerai pada 17 Juni 2008. Kegagalan itu diakui Yuni tidak membuatnya trauma. ”Tidak (trauma) dong. Hal-hal itu tidak boleh menghambat kegiatan saya,” katanya.
Hanya saja, dia malas memulai hubungan baru. Putri pasangan Trenggono dan Rachma Widianingsih itu memilih menunggu jodohnya saja. ”Saya nggak mikir, saya harus berteman dengan siapa-siapa. Kalau urusan jodoh didatangkannya kapan, saya nggak tahu,” tuturnya.
Saat ditanya kriteria pasangan idamannya, Yuni tak mau neko-neko. ”Harus laki-laki,” selorohnya. \"Pengennya dia bisa memberikan contoh yang baik buat saya dan anak-anak,\" sambung ibu dari Cavin Obient Salomo Siahaan dan Cello Obient Siahaan itu.
Meski masih sendiri, kakak Krisdayanti itu mengaku tidak kesepian. Keceriaan kedua buah hatinya diakuinya sanggup mewarnai hari-harinya. ”Alhamdulillah saya tenang, anak-anak saya tambah besar, tambah lucu. Saya menikmati hidup saya tanpa ada batasan,” ungkapnya lalu tersenyum.
Justru dengan kesendiriannya, Yuni merasa bisa melakukan lebih banyak hal bermanfaat untuk orang-orang di sekitarnya. ”Saya bisa melakukan ini itu. Jangan sampai saya keluar rumah untuk sesuatu yang justru tidak bermanfaat,” terangnya.
Sebagai single parent, pelantun 50 Tahun Lagi itu harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan kedua buah hatinya. Terkadang, dia terlalu sibuk sehingga tidak punya banyak waktu untuk mengajarkan mereka. Beruntung, ada guru yang menjadi sumber informasi mereka.
”Otak saya terbatas. Saya berterima kasih sekali buat guru anak-anak yang sudah membantu saya dalam mengajarkan anak-anak. Itu namanya kan perpanjangan tangan Tuhan,” pungkas pemeran Bude Asih dalam film Rumah Tanpa Jendela (2011) itu. (ash)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: