Ketinggian Banjir Capai 1 Meter
BENGKULU, BE - Kelurahan Tanjung Agung dan Tanjung Jaya Kota Bengkulu menjadi daerah terparah terendam banjir. Pasalnya, banjir yang melanda Kelurahan Tanjung Agung semakin besar. Kenaikan tinggi air terjadi sekitar pukul 01.00 WIB dini hari, kemarin (22/1). Tidak hanya ratusan rumah warga yang terendam, jalan lintas juga ikut digenangi air. Ketinggian air mencapai 1 meter. \"Kalau di halaman warga ketinggian mencapai 1 meter. Kalau di dalam rumah relatif, tergantung ketinggian pondasi\", ungkap Camat Sungai Serut, Juradi Azan kepada Bengkulu Ekspress. Genangan air di jalan raya tersebut membuat kemacetan. Beberapa kendaraan juga mogok karena terkena air. Sampai dengan saat ini, beberapa warga sudah mengungsi. Hanya tinggal kepala keluarga saja yang berjaga di rumah. Dia mengungkapkan, banjir disebabkan luapan air bah dan kiriman dari sungai Taba Penanjung. \"Beberapa warga sudah mengungsi ke rumah saudaranya\", tambahnya. Lurah Tanjung Agung, Rosmina, mengatakan ada tiga RT yang terendam di kelurahannya. Sekitar 80 rumah terendam di RT 1, 98 rumah di RT 2 dan 90 rumah menjadi korban di RT 3. Dia mengaku, tidak hanya rumah warga yang terendam. \"Kantor lurah juga terkena banjir\", ujarnya. Di lokasi yang sama, Lurah Tanjung Jaya, Kursuma Yeti, mengatakan tidak ada korban dalam kejadiaan banjir kali ini. Dia menjelaskan ada 72 rumah di RT 1 dan 80 rumah di RT 2 Kelurahan Tanjung Jaya yang terendam karena hujan yang terjadi kemarin (21/1). \"Kami belum mendata secara pasti, tapi lebih kurang segitu\", jelasnya. Ketua RT 1 Tanjung Jaya, Junaidi mengatakan beberapa warga meminta diaktifkan kembali kanal-kanal yang ada. Menurutnya, air akan semakin lama surut kalau kondisi drainase seperti saat ini. Dia juga berharap jembatan-jembatan difungsikan kembali. Jembatan tersebut saat ini ditutup karena pembangunan jalan. Dulu disana ada empat jembatan, 1 jembatan di perbatasan Tanjung Agung dan Tanjung Jaya, 1 jembatan di pintu air dan 2 jembatan di Sukamerindu. \"Kalau jembatan itu aktif kembali, air akan cepat surut mengalir mengikuti arus sungai,\" jelasnya. Sementara itu, posko tanggap darurat bencana didirikan di pinggir jalan, kelurahan Tanjung Jaya. Posko tersebut digunakan untuk mendata korban banjir, sekaligus sebagai tempat untuk menampung bantuan. Penjaga stand bantuan tersebut, Repa (40) menjelaskan, saat ini sudah ada bantuan dari Dinsos berupa tenda terpal dan makanan. Selain itu, juga ada bantuan dari warga sekitar. Junaidi (45) menyumbang 10 dus mie instan dan 10 karpet telur. Dia juga menjelaskan saat ini warga sangat membutuhkan tenda dan air bersih. \"Kami berharap, bantuan terkumpul semakin banyak\", kata Repa. Sarankan Buat Waduk Kemarin (22/1), Walikota Bengkulu, H Helmi Hasan meninjau lokasi banjir. Peninjauan dilakukan mulai pukul 08.00 WIB. Dimulai dari kelurahan Tanjung Agung, kemudian menuju ke kelurahan Surabaya dan Rawa Makmur. Dalam kesempatan tersebut, Walikota menyalurkan bantuan kepada beberapa korban. Selain itu, dia juga mewacanakan pembuatan waduk di beberapa titik rawan banjir. \"Kita butuh 20 hektare areal untuk pembuatan waduk\", ungkapnya dihadapan warga kelurahan Tanjung Jaya. Tak jauh beda, di kelurahan Rawa Makmur, walikota juga berpesan kepada lurah Rawa Makmur untuk membuat waduk. Dia memerintahkan lurah untuk segera mengumpulkan warga dan memusyawarahkan rencana pembuatan waduk tersebut. Menurutnya, dengan dibuatnya waduk, tidak lantas membunuh mata pencaharian warga. \"Waduk bisa digunakan sebagai kolam misalnya\", jelas Walikota. (cw5)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: