Dua Walikota Terbaik Dunia Isi Konvensi HPN

Dua Walikota Terbaik Dunia Isi Konvensi HPN

BENGKULU, BE- Dua walikota terbaik dunia akan datang ke Bengkulu. Yaitu Walikota Surabaya, Tri Rismaharini dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, dijadwalkan akan menghadiri konvensi Hari Pers Nasional (HPN) pada 6-10 Februari nanti. Dua walikota dan mantan walikota terbaik dunia ini akan menjadi pembicara dalam konvensi, menceritakan strategi pembangunan yang dilakukannya. Hal ini diungkapkan Ketua PWI Cabang Bengkulu Sukatno SPd, kepada wartawan, kemarin. \"Mereka berdua akan menjadi pembicara di konvensi HPN,\" jelasnya. Wali kota Surabaya, Tri Rismaharini adalah  salah satu nominasi wali kota terbaik di dunia, 2012 World Mayor Prize, yang digelar oleh The City Mayors Foundation. Ia terpilih karena segudang prestasi yang sudah ia torehkan selama menjabat sebagai Walikota Surabaya. Ia dinilai berhasil menata kota Surabaya menjadi kota yang bersih dan penuh taman. Salah satu buktinya adalah pemugaran Taman Bungkul di tengah kota. Dulunya, taman tersebut tidak layak disebut taman, namun kini Taman Bungkul menjadi taman terbesar dan terkenal di kota Surabaya. Selain itu, ia juga telah berperan besar dalam membangun pelestrian bagi pejalan kaki dengan konsep modern di sepanjang jalan Basuki Rahmat yang kemudian dilanjutkan hingga jalan Tunjungan, Blauran, dan Panglima Sudirman. Di bawah kepemimpinannya pula, ia sukses mengantarkan Surabaya memperoleh penghargaan Adipura di tahun 2011. Risma menjadi kandidat walikota terbaik dunia asal Indonesia bersama dua orang lainnya, yaitu Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo dan Walikota Solo Joko Widodo. Sedangkan Joko Widodo atau Jokowi, mantan Wali Kota Surakarta yang kini menjadi Gubernur DKI Jakarta, terpilih sebagai wali kota terbaik ketiga sedunia dalam pemilihan World Mayor Project 2012. Pemilihan ini diselenggarakan oleh The City Mayors Foundation, yayasan walikota dunia berbasis di Inggris,. Situs resmi World Mayor Project menyebut keberhasilannya mengubah Surakarta dari kota yang banyak tindak kriminal menjadi pusat seni dan budaya, yang kemudian berhasil menarik turis internasional untuk datang. Terkait penghargaan itu, Jokowi mengaku hal itu sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengaku tidak mengejar adanya sebuah penghargaan. Yang menjadi prioritas saat ini menurutnya, hanyalah bekerja untuk rakyat. (100/info hpn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: