Program KB Pria Gagal
BENGKULU, BE - Program Keluarga Berencana (KB) terhadap kaum pria gagal dilaksanakan di Provinsi Bengkulu. Itu terbukti, 2013 lalu Badan Koordinasi Keluarga Bencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu yang menargetkan 115 orang pria yang menjadi peserta KB, namun yang terealisasi hanya 58 orang. Hal ini disampaikan Kepala Bidang (Kabid) advokasi dan Penggerakan Informasi Badan Koordinasi Keluarga Bencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu, Maryana, kemarin. Dengan adanya faktanya tersebut, BKKBN akan menaikkan target pria perserta KB pada 2014 ini, karena sesuai dengan visi dan misi BKKBN yakni penduduk tumbuh seimbang pada 2015 mendatang. \"Kalau target untuk peserta KB dari kaum perempuan sudah tercapai pada bulan November lalu, sedangkan untuk peserta pria atau bapak belum tercapai,\" aku Maryana, kemarin. Ia mengaku, pihaknya sendiri sudah menyiapkan dua jenis KB untuk kaum pria, yakni dengan mengkonsumsi pil dan vasektomi. Namun sejauh ini kesadaran pria untuk ber-KB masih sangat minim, bahkan kebanyakan mereka meminta pasangannya (wanita, red) untuk ber-KB. \"Realisasinya masih di bawah 50 persen,\" imbuhnya. Menurutnya, penyebab rendahnya partisipasi pria untuk ber-KB dan Kesehatan Reproduksi tersebut disebabkan masih berlakunya sistem sosial dan nilai-nilai patriaki yang kuat di masyarakat. Pria masih memandang persolaan KB dan Kesehatan Reproduksi urusan domestik keluarga yang menjadi konsumsi wanita saja dan belum menjadi persoalan mendesak untuk dipecahkan. \"Selain itu, masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran laki-laki terhadap KB dan Kesehatan Reproduksi juga menjadi faktor penyebabnya,\" beber Maryana. Maryana mengungkapkan, KB menjadi persoalan penting pemerintah, karena tingginya laju pertumbuhan penduduk di daerah ini yang mencapai 1,67 persen lebih tinggi dari laju pertumbuhan nasional yang hanya 1,4 persen. BKKBN pun memprediksikan, ledakan jumlah penduduk merupakan sebuah ancaman besar yang harus diwaspadai diantisipasi sejak awal. Sehingga diperlukan perhatian semua pihaknya untuk mengatasinya. \"Berdasarkan prediksi BKKBN, pada 2015 akan ada 51.732 ibu hamil atau 14,78 persen dari pasangan usia subur. Dari jumlah tersebut, 82,51 persen di antaranya adalah kehamilan dikehendaki dan 17,49 persen kehamilan tidak dikehendaki,\" paparnya. Maryana juga meminta campur tangan pemerintah dan DPRD untuk membantu memecahkan persoalan tersebut, jika dibiarkan berlarut-larut, dikhawatir jumlah penduduk Provinsi Bengkulu akan meledak yang akan berdampak segala lini. \"Tidak ada cara lain untuk mengatasi meledaknya jumlah penduduk, kecuali dengan ber KB. Jika KB ini gagal, maka pertumbuhan penduduk pun akan sulit dibendung,\" tukasnya.(400)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: