Total E&P Indonesie Gelontorkan Rp 400 M

Total E&P Indonesie Gelontorkan Rp 400 M

Minyak Blok Mahakam Turun, Total Garap Blok Mentawai \"Puluhan TOTAL E&P Indonesie, adalah perusahaan internasional  yang akan melakukan pencarian minyak dan gas bumi di Bengkulu. Perusahaan milik Perancis itu siap gelontorkan dana Rp 400 miliar untuk mencari minyak dan gas di daerah laut dalam wilayah Bengkulu. ===================

IYUD DWI MURSITO,

Kalimantan Timur ===================

PERUSAHAAN minyak nomor lima terbesar di dunia, Total E&P terus mencari sumber minyak baru. Terlebih, produksi minyak dan gas alam dari blok Mahakam yang kelola Total E&P terus mengalami penurunan. Produksi gas Total dan Blok Mahakam sendiri selama ini mewakili 30 persen dari total produksi gas Indonesia. Namun akan mengalami penurunan diperkirakan sekitar 5,7 persen tahun depan. Pada tahun 2017 kian turun hingga 30 persen saat ladang migas berusia 46 tahun. \"Produksi minyak blok Mahakam diperkirakan 1,66 miliar kubik feet gas per hari pada 2014 atau turun 1,76 miliar kubik feet per hari tahun ini,\" kata ucap Head Development Media Relation Total E&P Indonesie Kristanto Hartadi saat Media Visit & Gathering, di Balikpapan, Kalimantan Timur (18-21/12). Kontrak Total E&P di blok Mahakam sendiri akan berakhir 2017. Saat ini belum diketahui siapa yang akan menggarap blok Mahakam selanjutnya. Namun, Total E&P Indonesie terus melakukan ekspansi dengan mencari sumber-sumber baru minyak di Indonesia. Investasi yang dikucurkan tidak main-main. Tahun 2014, Total E&P akan mencari minyak dan gas di Blok 1- Mentawai, berada di laut Bengkulu. Kegiatan pemboran Sumur Rendang-1X yang direncanakan pertengahan tahun 2014, berada di perairan lepas pantai Blok Mentawai dengan jarak sekitar 75 km dari garis pantai terdekat dan sekitar 128 km (± 69 mil laut) dari Kota Bengkulu dengan kedalaman sekitar 1.000 meter. Untuk menunjang kegiatan eksplorasi ini, investasi yang dikeluarkan oleh Total Indonesia E&P Mentawai B.V. adalah sebesar US$ 40 Juta atau sekitar Rp 400 Milyar. Lokasinya di laut dalam di daerah patahan gempa, dalamnya hingga 1.000 meter. Dikatakan Kristanto, untuk melakukan pencarian minyak di laut dalam di Mentawai tersebut pihaknya menyiapkan dana Rp 400 miliar untuk tiga tahun. \"Kita siapkan Rp 400 miliar untuk tiga tahun, mencari potensi minyak, lakukan sesmik, ini belum masuk ke tahap eksplorasi, masih cari-cari bisa dapat bisa juga tidak,\" ujar Kristanto. Luas wilayah kerja Total E&P di Mentawai mencapai 8.034 km. \"Wilayah kerja kita disana seluas 8.034 km, risikonya cukup besar disana, selain di laut dalam lokasinya berada di daerah patahan bumi, dimana rentan terjadi gempa bahkan tsunami,\" tandasnya. Bekerjasama dengan Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Provinsi Bengkulu, Universitas Negeri Bengkulu, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Institute Pertanian Bogor dan menggunakan Kapal Baruna Jaya VII milik LIPI, SKK Migas-Total telah melakukan studi rona awal lingkungan, studi upaya kelola lingkungan (UKL) dan upaya pemantauan lingkungan (UPL). Berkat dukungan  Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah, SAg MPd, Pemerintah Provinsi Bengkulu dan para pemangku kepentingan, Total telah memperoleh izin lingkungan dari Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia (SK No. 357/2013) pada 7 Oktober 2013. Guna mengevakuasi resiko adanya potensi bahaya dari geologi dangkal, SKK Migas-Total E&P Indonesia Mentawai B.V telah melakukan survei geofisika dimulai 27 Oktober 2013 sampai 29 November 2013.   Dengan menggunakan metoda-metoda geofisika paling mutahir saat ini untuk survey laut dalam. (MULTIBEAM ECHO SOUNDER, SIDE SCAN SONAR, SUB-BOTTOM PROFILER, MINI GUN dan HIGH RESOLUTION SEISMIC serta menggunakan  AUV sebagai sarana survey laut dalam. Hasil survey ini akan memberikan indikasi yang tepat jika terdapat potensi bahaya di rencana lokasi pemboran. Mulai dari bahaya dipermukaan dasar laut hingga sub-surface dari kondisi geologi di lokasi pemboran. Selama pelaksanaan survey sebagian besar kebutuhan pokok di peroleh dari Bengkulu melalui pelabuhan pulau Baai. Kegiatan pengeboran  yang akan dilakukan SKK Migas-Total E&P Indonesia Mentawai B.V. \"Ini adalah merupakan peristiwa bersejarah, belum pernah ada kegiatan pencarian hidrokarbon di lepas pantai Bengkulu maupun pada wilayah cekungan serupa. Dalam dunia eksplorasi, jika pemboran ini berhasil adalah merupakan terobosan penting bagi dunia perminyakan dan gas bumi,\" ungkapnya. Presiden Commissioner Ametis Ennergi Nusantara, Darmawan Prasodjo PhD, mengatakan jika eksplorasi minyak dan gas di Blok I Mentawai, Bengkulu berhasil, Pemerintah Provinsi (Pemprov) bisa ikut berinvetasi. Investasi tersebut dinilai aman, sebab telah dipastikan resikonya tidak ada. \"Setelah ekplorasi minyak dan gas berhasil, baru partisipan develoomen. Sudah bisa diterapkan investasi yang dibutuhkan. BUMD ditawarkan investasi 10 persen, tapi bentuk capital atau modal,\" katanya. Berapa total kapital yang dibutuhkan, Pemprov melalui BUMD bisa ikut serta berinvestasi sebanyak 10 persen. Namun jika BUMD atau Pemprov kesulitan modal, maka bisa ditawarkan kepada pihak lain. \"Kesempatan 10 persen tadi bisa ditawarkan kepada investor lain, BUMD atau Pemprov hanya mengambil satu persen tanpa modal. Ini adalah \'kue empuk\' sehingga BUMD atau Pemda bisa memiliki pendapatan tanpa apa-apa,\" jelasnya. Namun, dipastikan bahwa investasi itu larinya ke pihak asing juga. Sebab hanya perusahaan asing yang memiliki modal besar. \"Industri butuh peralatan yang canggih. Nah, BUMD ini perlu digendong, bukan dibebani,\'\' katanya. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: