Kebijakan Mutasi Diprotes

Kebijakan Mutasi Diprotes

BENGKULU, BE - Mutasi yang dilakukan secara besar-besaran oleh Pemerintah Kota Bengkulu pada Rabu (14/11) dan Sabtu (17/11) menuai protes dari sejumlah pejabat yang terkena mutasi tersebut.  Salah satunya datang dari Lurah Kandang Mas,  Dra. Mariyana yang dimutasi menjadi Kasi Pelatihan Satpol PP Kota.  Protes ini dilakukan karena ia sama sekali tidak tahu dan tidak mendapatkan undangan dari BKD dan Sekda kota atas mutasi tersebut, sehingga ia pun tidak menghadiri mutasi itu.

\"Saya tahu setelah melihat berita disalah satu televisi lokal di Kota Bengkulu, setelah dikonfirmasi ke BKD, ternyata saya memang telah dimutasi menjadi  Kasi Pelatihan di Satpol PP,\" akunya.

Mariyana mengaku sangat kecewa dengan keputusan mutasi tanpa ada undangan dan pemberitahuan sebelumnya, dan ia pun berencana menyampaikan keberatan tersebut kepada Sekda dan BKD Kota Bengkulu.

Di bagian lain, aksi protes juga disampaikan Kepala SDN 52 Hj Supiani SPd yang dimutasi menjandi kepala  SDN 56 Kota Bengkulu. Sebagai bentuk protesnya, ia menolak diambil sumpahnya yang akan diambil oleh Kadis Diknas Kota, Yunirhan MPd dalam mutasi Sabtu kemarin. Supiani lebih memilih meninggalkan aula Dinas Diknas sebelum pengucapan sumpah jabatan dilakukan. Namun, Supiani enggan berkomentar terkait penolakkan mutasi yang terkesan dilakukan secara mendadak tersebut.

Dikonfirmasi, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bengkulu, Drs H Rusli Zaiwin MM mengatakan tidak ada unsur kesengajaan tidak menyampaikan undangan atau pemberitahuan kepada pihak yang terkena mutasi.  Menurutnya, dalam mengurus orang banyak mungkin saja terjadi kekeliruan dan kesalahpahaman.

\"Namanya orang banyak mungkin saja terjadi kekeliruan, nanti akan kita benahi dan kita berikan penjelasan kepada yang bersangkutan,\" kata Sekda Sabtu, kemarin.

Rusli menjelaskan mutasi tersebut tidak dilakukan secara mendadak, melainkan sudah disiapkan jauh-jauh hari, hanya saja dilaksanakan detik-detik diakhiri masa jabatan H Ahmad Kanedi dan Edison Simbolon. \"Tidak ada yang mendadak, ini hanya menyangkut soal pelaksanaannya saja,\" bantahnya. Ia juga  mengharapkan semua pihak yang terkena mutasi tersebut untuk dapat menerima dengan legowo, karena menurutnya mutasi adalah hal yang biasa untuk memenuhi kebutuhan organisasi pemerintahan. (400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: