Prihatin Kondisi Bengkulu

Prihatin Kondisi Bengkulu

Andi Wiliam Irfan; Caleg PBB \"kandidat\"KONSULTAN Teknik yang selama ini berkiprah di Jakarta, Ir Andi Wiliam Irfan merasa prihatin melihat kondisi Provinsi Bengkulu yang tertinggal dibandingkan provinsi lain. Berangkat dari itu, ia sekaligus putra mantan Ketua DPRD Kota, Bengkulu H Irfan Sidik mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI di daerah pemilihan Provinsi Bengkulu melalui Partai Bulan Bintang (PBB) dengan nomor urut 3. Motivasinya pun bukan hanya memperjuangkan aspirasi masyarakat Provinsi Bengkulu di tingkat nasional, melainkan ingin merubah mental-mental bobrok yang dimiliki kepala daerah di provinsi ini. \"Sejak 15 tahun terakhir, Bengkulu tidak mengalami perubahan, bahkan semakin tertinggal dibandingkan dengan daerah lain. Untuk itu, saya berusaha membawa konsep pembangunan di daerah lain ke Bengkulu, karena saya sudah melang-lang buana melihat kemajuan darah lain,\" ungkap pria kelahiran Pekan Baru, 30 Oktober 1960 sekaligus Sekjen DPP PPNUI ini. Menurutnya, Provinsi Bengkulu memiliki potensi besar yang membuat Bengkulu bisa mensejajarkan diri dengan daerah lain. Namun karena penyelenggara pemerintahan memiliki mental yang bobrok, potensi tersebut tidak tergali dengan baik. \"Sudah beberapa kali investor ingin masuk ke Bengkulu, namun selalu gagal karena penyelenggara pemerintahan selalu memikirkan keuntungan priobadi. Padahal kita tahu bahwa yang bisa mengangkat Bengkulu ini dari ketertinggalan adalah pihak investor, karena PAD bengkulu sangat kecil,\" urainya. Ia juga menyayangkan sikap 4 orang anggota DPR RI dari Bengkulu yang sama sekali tidak memperjuangkan Bengkulu. Mereka hanya datang ke Bengkulu saat ada kepentingan, seperti saat ini ingin kembali mencaleg. \"Saya belum pernah mendengar DPR RI dari Bengkulu menggelar seminar di Jakarta mengekspose potensi Bengkulu untuk menarik investor. Padahal anggota DPR dari provinsi lain terus melakukan hal ini, dan terbukti daerah mereka bisa maju dibandingkan Bengkulu,\" papar suami dari Erlina ini. (400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: