Stop Penambahan ODHA

Stop Penambahan ODHA

Peringatan Hari Aids Sedunia \"IMG_1952\"BENGKULU, BE - Ratusan elemen masyarakat yang tergabung atas LSM Kipas, instansi pemerintahan, BEM universitas se-Kota Bengkulu, komunitas warga dan siswa turun ke jalan.   Mereka menggelar aksi damai untuk memperingati Hari Aids Sedunia (HAS) yang jatuh pada Minggu (1/12), kemarin. Pantauan BE, aksi yang rencananya dimulai pukul 08.00 WIB ini, sempat tertunda karena kondisi cuaca yang tidak mendukung.   Akan tetapi, hal itu tidak membuat para aktivis peduli HIV/AIDS ini patah semangat untuk tetap melanjutkan kegiatan.  Aksi akhirnya dimulai pukul 09.00 WIB, saat kondisi cuaca mulai membaik.  Aksi ini dimulai dari halaman Masjid Jamik Kota Bengkulu, yang dibuka oleh Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Bengkulu, Azizatul Arifah. Dalam sambutannya Azizatul mengimbau agar masyarakat Kota Bengkulu mulai dari sekarang menghentikan peningkatan jumlah Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA).   Karena berdasarkan data terhimpun, saat ini sudah ada sekitar 450 lebih masyarakat Provinsi Bengkulu yang mengidap penyakit mematikan ini. Selain itu, ia juga mengatakan kegiatan ini sebagai tanda kepedulian masyarakat Bengkulu dalam menanggapi masalah penyakit yang mematikan yakni virus HIV.   Dari Masjid Jamik, massa kemudian melakukan long march menuju Simpang Lima. Dalam aksi ini, massa membawa berbagai lambang/simbol yang memiliki arti dan makna  yang berbeda di setiap simbol.  Seperti, 100 rangkaian balon, 1000 leaflet cegah HIV/AIDS, 100 bunga, serta poster 200 lembar yang melambangkan bentuk kepedulian dari keanekaragaman suku bangsa yang dimiliki oleh masyarakat Bengkulu terhadap virus HIV.  Tak hanya itu, mereka juga membawa berbagai macam properti yang menggambarkan sebagai alat yang dapat menyebabkan penularan virus seperti jarum suntik sepanjang 2 meter.  Sementara itu, yang paling jelas yang terlihat adalah pita besar (24 meter) yang menggambarkan bentuk perlawanan masyarakat terhadap virus HIV/AIDS. \"Hari ini adalah hari yang penting dan sekaligus bentuk kepedulian kita terhadap penindasaan kepada saudara-ssaudara kita yang terkena HIV/AIDS. Hari ini juga wakil gubernur mengatakan bahwa orang-orang yang terkena HIV/AIDS tidak boleh berkerja di instansi birokrasi.  Apakah itu bentuk kepedulian terhadap saudara-saudara kita yang terkena HIV/AIDS?  Maka untuk itu mari kita katakan lawan untuk membantu mereka.  lawan....lawan....lawan,\'\' kata Soni Taurus pada saat orasi. Saat tiba di simpang 5, BEM Unib melakukan aksi teatrikal yang menggambarkan kehidupan masyarakat yang terpengaruh oleh lingkungan sekaligus sebagai contoh penularaan HIV/AIDS.  Saat teatrikal berlangsung setiap BEM yang tergabung dalam aksi masing-masing melakukan orasi yang mengatakan Stop HIV/AIDS, No Drug.  Selain itu para komunitas Waria membagikan rangkaian bunga kepada pengendara yang berada di lampu merah sebagai tanda kepedulian. Kegiatan yang dilakukan setiap tahunnya ini merupakan upaya untuk memperingatkan masyarakat Bengkulu akan bahaya virus HIV.   Ketua LSM Kipas, Merly Yuanda mengatakan perkembangan HIV/AIDS sangat cepat, dan hingga saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan penyakit yang diakibatkan oleh virus ini. (cw4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: