Kondom Bertebaran di Sungai Suci
BENTENG, BE - Dalam penertiban pondok liar di kawasan objek wisata Sungai Suci Rabu (27/11) lalu, Petugas Satpol PP Benteng banyak menemukan kondom. Kondom baru maupun yang sudah dipakai, bertebaran disana. Seolah ada oknum yang memang sengaja menyediakan kondom itu bagi pengunjung. Temuan itu menunjukkan indikasi kawasan Sungai Suci dijadikan tempat prostitusi benar adanya. \"Masa kondom diletakkan dibawah karpet lantai pondok,\" ungkap Asisten I Bidang Pemerintahan Pemda Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), Zamzami Syafe\'i, S.Ip. Kondom yang diletakkan di pondok itu cukup bervariasi. Jika pondoknya berukuran kecil, kondom yang diletakkan disana hanya sedikit atau sekitar 10 lembar saja. Jika pondoknya bagus dan besar kondom yang diletakkan disana cukup banyak mencapai sekitar 30 buah. Seolah memang ada oknum yang sengaja menyediakannya untuk pengunjung, yang ingin berhubungan badan dengan wanita yang dikencaninya. Kondom yang disajikan itu bervariasi bentuk dan jenisnya. Terkait temuan kondom itu, dalam waktu dekat Pemkab mengumpulkan para pedagang dikawasan Sungai Suci. Tujuannya melarang pedagang menyediakan kondom di pondoknya. \"Penyedian kondom di pondok ini yang harus kita atasi,\" terangnya. Semenatara itu, seorang pemilik pondok di kawasan Sungai Suci, Maida menolak dianggap telah menyediakan kondom di pondoknya. Walaupun, ada yang menyediakan namun tidak seluruh pondok yang menyediakan kondom itu. Apalagi, jika pondoknya terbuka. Oleh Ia meminta agar pejabat Pemda tidak menyamaratakan semua pedagang melakukan hal negatif. \"Kalau kami tidak menyediakan kondom di pondok. Karena kami berjualan jagung bakar,\" akunya. Terkait penertiban itu, kata Maida, pedagang akan melakukan rapat. Rencananya penertiban yang dilakukan Satpol PP itu dilaporkan ke Polda Bengkul. Dengan tudingan pemerasan dan pengerusakan. Karena setiap hari seluruh pedagang dipungut sebesar Rp 30 ribu. Lantaran, upeti itu tidak diberikan maka petugas Satpol PP melakukan penertiban tersebut. Selain itu, warung - warung pedagang juga mengalami kerusakan. \"Kami masih akan koordinasi sesama pedagang atas persoalan ini,\" jelasnya. (111)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: