Jaksa Lidik Dugaan Korupsi Kolam Jebol

Jaksa Lidik Dugaan  Korupsi Kolam Jebol

BINTUHAN,BE- Jebolanya pembangunan kolam ikan milik Dinas Perikanan dan keluatan (DKP) Kaur, membuat Kejaksaan Negeri Bintuhan geleng kepala.  Ia menganggap mustahil jika kolam sudah dilaksanakan 100 persen pekerjaanya tiba- tiba tidak bisa menampung air. Sehingga dindinng satu kolam itu ambruk. Sebab itu, pihak kejaksaan kemarin sudah melakukan pengecekan kondisi runtuhnya kolam tersebut di Taman Bineka.

\"Kita akan periksa dahulu kok bisa didinding kolam roboh, gimana mau buat kolam tapi tak bisa menampung air jelas tidak  masuk akalkan. Makanya kita selidiki dulu apakah benar itu bencana atau ngurangi volume,\" ujar Kejari Bintuhan H M Iwa  Swia Pribawa SH,  kemarin.

Menurut Iwa, pihaknya sudah mengutus jaksa penyidik ke lokasi runtuhnya kolam ikan tersebut, disana memang adanya dugaan pengurangan volume pengerjaan. Namun untuk menyelidiki hal itu pihaknya akan mengumpulkan bukti tersebut, bukti yang sudah ada beberapa puing semen yang roboh. Disana bisa dilihat apakah benar adanya pengurangan volume.

\"Jika itu roboh ada kemungkinan yakni faktor alam, berupa turunnya tanah kemudian karena tertimbun. Namun jika kita lihat kemarin bukan bencana dari faktor tanah juga lainnya. Hanya saja tidak mampu menahan beban air sebanyak itu.

Namun biasanya kolam itu menahan beban air sebanyak apapun tidak akan pecah atau runtuh,\" jelasnya. Untuk itu, pihaknya akan melakukan penyelidikan terhadap proyek DKP tersebut agar lebih jelas. Untuk sementara pihaknya mengumpulkan alat bukti dan keterangan (pulbaket).\"Dalam waktu dekat ini pasti ada jawabanya akan kita periksa nantinya,\" jelasnya.

Sementara itu, Kepala DKP Kaur Ir Yetminson melalui Sekretaris DKP Ir Sapto Mugianto SPi mengatakan, hal itu merupakan bencana alam dimana faktor hujan terus mengguyur. Sehingga lokasi itu merupakan lokasi sawah sehingga semua rembesan air kekolam semuanya. Sehingga tidak bisa menampung seluruhnya, jelas mengalami roboh. Namun demikian hal ini masih dalam pengerjaan pihaknya sudah menyikapi, agar kontraktor untuk segera melakukan perbaikan.

\"Kita sudah melakukan koordinasi dalam minggu ini sudah akan diperbaiki, karena hal ini masih dalam pemeliharaan.  Sehingga tanggung jawabnya pihak kontraktor,\" jelasnya.(823)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: