Waspada Flu Burung

Waspada Flu Burung

KOTA BINTUHAN, BE- Dinas Pertanian harus waspadai mengingat banyaknya kejadian kasus hewan ternak jenis unggas, yang mati mendadak sejak beberapa bulan terakhir di sejumlah kecamatan. Namun banyaknya hewan mati mendadak justru berimbas terhadap stok vaksin flu burung. Stok yang tersedia di Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Kaur, sudah sangat berkurang dan kemungkinan tidak bisa mencukupi hingga akhir tahun 2013. Namun pihak pertanian sudah melakukan upaya agar stok vaksin bisa tersedia dengan baik. \"Kalau tidak terjadi lagi wabah ayam mati mendadak, seperti yang pernah terjadi pada sejumlah kecamatan di Kabupaten Kaur baru-baru ini, stok vaksin flu burung masih ada dan bisa mencukupi hingga akhir tahun 2013. Tapi kita tetap koordinasi dengan Dinas Perternakan Provinsi Bengkulu karena stok vaksin flu burung diĀ  Provinsi masih banyak, untuk hal ini sudah kita lakukan koordinasinya,\" kata Kadis Pertanian Ir Dafrial MAP melalui Kasi Hewan Dr Rahmad Fajar, kemarin. Dikatakanya, saat ini stok vaksin untuk flu burung ada sekitar lima liter lagi, jika masih ada hewan yang mati pada bulan desember maka stok akan habis. Namun jika tidak ada maka stok yang ada sekarang masih bisa mencukupinya. Namun beda dengan stok vaksin anti rabies untuk hewan. Kalau vaksin yang satu ini Kaur tidak terlalu khawatir, karena persediaan masih bisa mencukupi hingga awal tahun 2014. Jadi masyarakat Kaur yang memelihara anjing, kucing dan jenis lainnya, tak perlu khawatir akan vaksin anti rabies. Masyarakat yang memiliki hewan yang bisa menyebabkan rabies bisa melakukan penyuntikan rutin terhadap hewan peliharaannya setiap bulan. \"Untuk vaksin flu burung tetap kita koordinasi ke Provinsi waluupun sekarang hampir habis, namun untuk jenis vaksin lainya saat ini masih tetap ada,\" jelasnya. Dijelaskanya, kasus ayam mati mendadak memang membuat stok vaksin habis, karena hampir selama 7 bulan terakhir ini sudah ada ribuan ekor ayam mati mendadak. Sehingga totak mengahabiskan vaksin mencapai 45 liter atau 200 botol, namun demikian pihaknya masih tetap akan melakukan koordinasi jika habis. \"Kita tidak akan kehabisan karena sebelum habis kita sudah menyetoknya dari provinsi. Sehingga adanya terjangkit sudah cepat sedini mungkin untuk melakukan penanganan,\" jelasnya.(823)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: