SKK Migas Bahas Pemboran Laut
BENGKULU, BE - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) perwakilan Sumbagsel menindaklanjuti rencana aktivitas pemboran eksplorasi di laut dalam sumur rendang-1X di blok Bengkulu 1 - Mentawai. Menindaklanjuti hal tersebut, SKK Migas melakukan kunjungan kerja dan sosialisasi ke Gubernur Bengkulu, Senin (4/11) kemarin. Dalam kunjungan tersebut, Kepala perwakilan SKK Migas perwakilan Sumbagsel, Tirat Sambu Ichtijar mengatakan, upaya tersebut dilakukan dalam rangka usaha pencarian sumber daya minyak dan gas bumi di Provinsi Bengkulu, guna pencapaian target produksi minyak dan gas bumi nasional. \"Sesuai Inpres nomor 2 tahun 2012 tentang peningkatan produksi minyak bumi nasional, maka kegiatan usaha hulu migas merupakan objek vital nasional yang harus diamankan seperti yang tertuang dalam Kepres nomor 63 tahun 2004 tentang pengamanan obyek vital nasional,\" kata Tirat Sambu Ichtijar. Menurutnya, sebelum pemboran dilakukan, perlu disusun rencana operasi yang matang untuk mencegah terjadi kecelakaan dan mitigasi dampak kegiatan pemboranya nantinya. Ia menjelaskan, SKK Migas bekerja sama dengan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Bengkulu, Universitas Bengkulu, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Institute Pertanian Bogor dan menggunakan kapal Baruna Jaya VII milik LIPI telah melakukan studi zona awal lingkungan, studi Upaya Kelola Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL). \"Berkat dukungan pemerintah daerah Provinsi Bengkulu dan para pemangku kepentingan, Total E & P Indonesia Mentawai B.V telah memperoleh izin lingkungan dari kementerian lingkungan hidup Republik Indonesia yang tertuang dalam Surat Keputusan (SK) nomor 357/2013 tanggal 7 Oktober 2013,\" ujarnya. Guna mengevakuasi terjadinya bahaya dari geologi dangkal, SKK Migas bersama dengan Total E & P Indonesia Mentawai B.V, saat ini sedang melakukan survei geo-hazard yang dimulai sejak 27 Oktober 2013. Survei ini akan memakan waktu 3 minggu ke depan. \"Sebagian besar perbekalan survei ini diambil dari Bengkulu melalui pelabuhan Pulau Baai,\" imbuhnya. Ia menyebutkan, bahwa kegiatan pemboran yang akan dilakukan SKK Migas-Total E&P Indonesia Mentawai B.V ini adalah merupakan peristiwa bersejarah bagi masyarakat Provinsi Bengkulu. Karena belum ada pencarian hidro karbon dilepas pantai Bengkulu maupun di wilayah cekungan serupa. \"Jika pemboran ini berhasil, akan menjadi terobosan penting bagi dunia perminyakan dan gas bumi. Lokasi blok Total E&P Indonesia Mentawai B.V berada pada cekungan Bengkulu,\" jelasnya. Ia berharap, semua kegiatan persiapan tersebut akan berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dan mendapatkan hasil yang maksimal. \"Oleh karenanya dibutuhkan dukungan dari semua pihak dan seluruh lapisan masyarakat di Bengkulu,\" tandasnya. (400)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: