Harga Karet Anjlok

Harga Karet Anjlok

PUT, BE - Harga karet yang menjadi komoditi pertanian andalan masyarakat Lembak. harganya anjlok di pasaran. Harga karet yang semula Rp 10 ribu/kg sejak seminggu terakhir hanya dihargai Rp 5 ribu di tingkat petani. Kondisi itu terjadi dihampir semua kecamatan di wilayah Lembak, mulai dari Kecamatan Kota Padang, Kecamatan Padang Ulak Tanding (PUT), Kecamatan Sindang Beliti Ilir, Binduriang dan sebagian dari Kecamatan Sindang Beliti Ulu. Rendahnya harga jual komoditi karet tersebut membuat warga yang menggantungkan penjualan karet mengeluhkan kondisi tersebut. Seperti diungkap Jamil (40) warga Kota Padang, yang mengaku kesulitan untuk membayar kebutuhan biaya sekolah anak dan membeli kebutuhan harian lainnya. \"Dalam sehari saya menyadap getah karet 10 kg, itupun masih harus dikumpulkan selama empat hari, hingga mencapai berat 40 kg. Dikalikan harga ditingkat petani Rp 5 ribu/kg, dalam 4 hari cuma Rp 200 ribu. Itu pun jika hari terang baru bisa diambil.  Jika musim penghujan saat ini, sampai satu minggu baru bisa di jual,\" ungkapnya, Minggu (03/11) Terkait turunnya harga komoditi karet tersebut, Pemilik Gudang Karet Embun Pagi PUT, H Pendi menjelaskan, turunya harga komoditi karet disebabkannya rendahnya permintaan barang ekpor dari wilayah Lembak. \"Karet yang berasal dari daerah lembak kalah kualitas dengan karet dari kabupaten lain.  Seperti daerah Jambi yang memiliki kualitas karet lebih bagus dan bisa langsung di kirim ke luar negri. Sedangkan karet dari daerah Lembak hanya dikirim ke Padang Propinsi Sumatra Barat, jelas pemintaan lebih rendah,\" ungkapnya. Untuk harga di gudang, sambung Pendi, harga komoditi karet bervariasi, untuk kelas A hargnya Rp 10 ribu, kelas B Rp 9 ribu dan C harganya Rp 8 ribu. \"Itu harga kita beli dari pengepul, akibat dari turunya harga komoditi karet tersebut saya tidak bisa mengirim karet dikarenakan karet turun di gudang saya sudah satu minggu menumpuk sebanyak 100 ton yang belum di kirim,\" jelasnya. Dalam satu hari, Pendi mengaku membeli dari pengepul satu hari bisa Rp 20 ton sebelum harga turun, sekarang Pendi mengaku hanya mempu membeli Rp 10 ton/hari \"Saya mengirim karet untuk sekarang hanya bisa Rp 15 ton/hari, karena warga petani karet banyak beralih profesi lain seperti jadi buruh harian ketimbang hanya mengandalkan dari hasil tanaman karet,\" Pendi. (cw1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: