Perekonomian Bengkulu Melambat
RATU SAMBAN, BE - Bank Indonesia Bengkulu mencatat pertumbuhan perekonomian selama tahun 2013 mengalami perlambatan dibanding perekonomian nasional. Sepanjang semester I 2013, ekonomi Provinsi Bengkulu triwulan I 2013 tumbuh sebesar 5,63% dan pada triwulan II 2013 tumbuh 5,08%. Secara umum, pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu triwulanan konvergen terhadap pertumbuhan nasional. \"Perlambatan pada perekonomian nasional terutama disumbang oleh perlambatan pada sektor-sektor utama daerah. Yaitu sektor pertanian, industri pengolahan dan perdagangan,\" ungkap pimpinan cabang Bank Indonesia Bengkulu, Yuwono dalam Markerters Club di hotel Santika, kemarin (24/10). Perlambatan terjadi hampir diseluruh sektor ekonomi terkecuali sektor pengangkutan dan komunikasi dan sektor listrik, gas dan air bersih. Perlambatan perekonomian Provinsi Bengkulu tertinggi terjadi pada sektor pertambangan dan bangunan. Diluar sektor utama, perlambatan terjadi antara lain pada sektor pertambangan, bangunan, keuangan dan jasa serat sektor listrik, gas dan air bersih. \"Perlambatan perekonomian disumbang oleh perlambatan pada sektor-sektor utama daerah yaitu sektor pertanian, dan perdagangan,\" jelasnya. Pun begitu perekonomian Provinsi Bengkulu selama dua tahun terakhir menunjukkan arah yang positif. Itu ditandai dengan pertumbuhan yang berkesinambungan. Pertumbuhan ekonomi provinsi Bengkulu pada tahun 2012 , tumbuh sebesar 6,61%, lebih tinggi dibandingkan nasional. Sektor utama Provinsi Bengkulu yaitu pertanian 37%, perdagangan 19,8%, dan jasa-jasa 18%. Pertumbuhan tertinggi pada tahun 2012 tercatat oleh sektor keuangan, persewaan dan jasa sebesar 9,97%, bangunan 9,30%dan jasa-jasa 8,28%. \" Andil sektoral tertinggi disumbang oleh sektor pertanian, jasa-jasa, dan perdagangan, \" katanya. Meskipun memiliki tingkat pertumbuhan yang relatif tinggi di Sumatera, namun secara nominal PDRB, Provinsi Bengkulu merupakan yang terkecil. (247)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: