Pertumbuhan Kredit Diprediksi Melambat

Pertumbuhan Kredit Diprediksi Melambat

BENGKULU, BE - Pertumbuhan kredit di Provinsi Bengkulu diprediksi akan mengalami perlambatan. Ini dipicu kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) pasca melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar beberapa waktu lalu. \" Kita memprediksi pertumbuhan kredit di Provinsi Bengkulu akan mengalami perlambatan pasca kenaikan suku bunga,\" ungkap Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu, Yuwono, kemarin (22/10). Namun Yuwono menjelaskan perlambatan yang terjadi tidak terlalu siginifikan dan masih termasuk kategori normal. Jika selama ini pertumbuhan kredit di Provinsi Bengkulu sekitar 25 persen setiap tahunnya, maka saat ini bakal berkisar sekitar 20 persen. \"Meskipun kita memprediksi akan mengalami perlambatan namun hingga triwulan III tahun ini pertumbuhan Kredit di Bengkulu masih cukup baik. Ini ditandai dengan kenaikan sebesar 25,57 persen,\" tambahnya. Hingga triwulan III jumlah penyaluran kredit Bengkulu mencapai Rp 11,026 triliun. Sektor pertanian merupakn sektor terbesar yang menyerap kredit yaitu sebesar Rp 740,017 miliar. Sementara itu berdasarkan penggunaannya sektor konsumsi sebagaiĀ  masih mendominasi yaitu sebesar Rp 6,238 triliun. Kemudian disusul sektor investasi dan modal kerja masing-masing sebesar Rp 1,276 triliun dan Rp 3,512 triliun. Lebih lanjut Yuwono menjelaskan meskipun suku bunga untuk tabungan ataupun deposito mengalami kenaikan pasca kenaikan BI rate ini. Namun ia tidak menjamin semakin banyak masyarakat yang menabung di perbankan. Justru kemungkinan sebaliknya. Hal ini dikarenakan masih tingginya inflasi di Bengkulu sehingga daya beli masyarakat akan semakin rendah. Tentunya mereka membutuhkan lebih banyak uang sehingga mereka akan banyak mengambil dana tabungan mereka yang ada di bank. \"Kalangan perbankan pun menyampaikan ke kita bahwa mereka sedikit mengalami kesulitan menghimpun dana,\" pungkas Yuwono. (251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: