RSUD Tanpa Obat Rabies
CURUP, BE - Pihak RSUD Curup ternyata tidak menyiapkan obat untuk menangani warga yang menjadi korban gigitan anjing gila, atau rabies, sehingga warga terpaksa menebus obat antirabies ke apotik tertentu. Hal itu terbukti saat 7 warga Kecamatan Sindang Kelingi menjadi korban gigitan anjing gila, Minggu (13/10) sekitar pukul 16.00 WIB. Direktur RSUD Curup Alhamini, SKM dihubungi Bengkulu Ekspress menjelaskan, pihaknya sengaja tidak mengadakan obat-obatan rabies karena takut berbenturan dengan program Dinas Kesehatan maupun Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) untuk mengatasi penyakit menular. \"Biasanya dinas yang menyiapkan, terkait penyebaran penyakit menular. Makanya kita tidak mengadakan obat-obatan tersebut. Kecuali pasien dalam keadaan butuh penanganan medis kita selalu siap,\" ujarnya. Sementara itu, Disnakan RL bergegas melakukan penanganan vaksinasi terhadap ternak anjing pelirahaan di Kecamatan Sindang Kelingi, setelah mendapatkan kabar ada 10 warga diserang anjing gila. \"Kita sudah melakukan penanganan, hasilnya anjing yang menyerang warga positif rabies dan pemiliknya mengakui jika hewan tersebut miliknya,\" ungkap Kadisnakan Ir Amrul Eby. Eby menambahkan, menyayangkan warga baru melakukan vaksinasi anjing peliharaan setelah terjadi tragedi penyerangan anjing kepada beberapa warga. \"Penyuluhan sebenarnya sudah intensif kita lakukan, agar warga menghubungi Disnakan untuk melakukan vaksin, bahkan telah kita siapkan dan gratis,\" akunya. Sebelumnya, sebanyak 10 warga dari 3 Desa Kecamatan Sindang Kelingi Minggu (13/10) diserang anjing gila. Sebanyak 7 warga harus mendapatkan perawatan intensif di instalasi gawat darurat RSUD Curup, diantaranya Abdulah (34) warga Desa Tanjung Aur, Apriansyah (17) warga Desa Belitar Muka, Jumio (50) warga Belitar Muka, Wulan (6) warga Belitar Muka, raya (30) warga Tanjung Aur, Bakti (3) warga Cahaya Negeri, Poldi (38) warga Cahaya Negeri dan Novri (20) warga Tanjung Aur. Tiga warga lainnya dilarikan ke RS Sobirin Lubuk Linggau, mereka diantaranya warga Desa Tanjung Aur, Cahaya Negeri dan Desa Blitar Muka Kecamatan Sindang Kelingi. Sedangkan anjing gila yang menyerang warga telah ditangkap dan dibunuh agar tidak menimbulkan korban lainnya. (999)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: