35 Ekor Ayam Mati Positif Flu Burung
BENGKULU- Virus flu burung (H5N1) kembali ditemukan di Kota Bengkulu. Virus ini menyerang puluhan ekor ayam milik Burhan (53) warga Jalan Manggis 1 RT 20 No. 16 Kelurahan Panorama Kota Bengkulu. Hasil ini dinyatakan positif burung, dari uji rapid test sample tim PDSR, (Partisipatory Desease Survey And Respon) dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bengkulu.
Menurut Burhan (53), kematian ayam miliknya tersebut sejak Kamis (10/10), lalu pada Jumat (11/10), kemudian disusul terakhir pagi kemarin masih ditemukan ayam miliknya mati mendadak dikandang. Awal terjadinya, ketika hari kamis sore saat dia ingin memberikan makan ayam dikandang, ia sangat terkejut karena ayamnya sudah bergelimpangan kaku.
\"Hari Kamis sore itu ada mati sekitar 7 ekor, lalu Jumatnya ada sekitar 11 ekor, nah pagi tadi (pagi kemarin, red) ada sebanyak sekitar 17 ekor, totalnya itu ada sebanyak sekitar 35 ekor, sekarang tinggal sisanya ada sekitar 7 ekor lagi bersama induknya,\"beber Burhan.
Diungkapkan Burhan, dirinya mencurigai kalau ayam nya mati mendadak ini lantaran beberapa hari yang lalu, anak kandungnya pernah membeli satu ekor ayam di pasar panorama. Tapi ternyata ayam yang dibawa awalnya sehat saja, namun keesokan harinya mati mendadak. \"Kalau saya mencurigai dari ayam yang diambik dari panorama itu. Karena ayam itulah yang pertama kali mati dan menular dengan ayam yang lain. Makanya kita setelah itu buang saja ayamnya di semak-semak,\"ungkap Burhan.
Petugas Tim PDSR atau petugas cepat tanggap Flu Burung Distanak Kota Bengkulu, Zulkifli yang melakukan penelitian langsung terhadap kematian ayam milik Burhan mengungkapkan, hasil uji rapid test sample ternyata ayam milik Burhan positif terjangkit flu burung. \"Setelah kita uji sample dari bangkai ayam yang sudah dibuang, ternyata positif flu burung. Kemungkinan ayam yang lain mati mendadak itu terjangkit juga (flu burung),\"kata Zulkifli.
Ditambahkan Zulkifli, apabila ada menemukan ayam mati mendadak, hendaknya tidak langsung membuang bangkai ayam tersebut secara sembarangan. Hal yang terbaik dilakukan adalah dengan cara membakar bangkai dan menguburnya.
\"Kita sangat sayangkan tadi, ternyata ayam yang sudah mati itu dibuang sembarang oleh pemiliknya. Hal yang khawatiran kita, nantinya akan menular dengan ayam warga lain, dan tidak menutup kemungkinan bisa membahayakan manusia. Karena virus ini (flu burung) sangat rawan). Makanya beberapa bangkai yang kita temukan tadi, kita langsung baker, dan kandangnya kita semprot,\"jelas Zulkifli.
Ia menghimbau kepada warga Kota Bengkulu, agar lebih berhati-hati membeli ayam dipasar ataupun membawa ayam dari daerah luar. Apalagi mengingat keadaan cuaca di Bengkulu saat ini sedang tidak menentu.
\"Penyebab ternak unggas bisa flu burung itu bisa diakibatkan beberapa faktor, seperti pengakuan bapak tadi. Kalau dia ada membeli pasar di panorama, nah bisa saja ayam itu sudah sakit dibawah dari luar ke Bengkulu. Apalagi cuaca yang saat ini kadang panas betul, kadang hujan. Selain itu bisa juga berpengaruh keadaan cuaca. Makanya kita minta warga untuk berhati-hati. Jika ada warga yang terlanjur membeli ayam menyarankan agar warga memakai sarung tangan sehingga tidak tertular virus flu burung,\"terangnya.(new)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: