Rp 422,7 Juta Dana PDAM Masih Gelap

Rp 422,7 Juta Dana PDAM Masih Gelap

BENGKULU, BE - Sebanyak Rp 422,7 juta dana Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Dharma Kota Bengkulu, masih belum jelas kapan dikembalikan. Dana ini merupakan dana kas bon yang terhimpun dari tahun 2009 hingga tahun 2011.  \"Semula memang hasil audit akuntan jumlah kas bon adalah sebesar Rp 3,2 miliar.  Namun ketika kita melakukan opname kas pada tahun 2009, 2010, dan 2011, terjadi selisih yang cukup besar yakni Rp 422,7 juta. Siapa-siapa yang belum mengembalikan selisih dana ini, sejauh ini masih kita usut,\" kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur PDAM Tirta Dharma Kota Bengkulu, Drs Hamidi Syarif, baru-baru ini. Dijelaskannya, selisih tersebut dapat diperoleh juga karena adanya pengembalian oleh oknum-oknum PDAM yang berhutang. Namun sebagian besar hutang tersebut belum dilunasi. Bila hingga penghabisan bulan Oktober 2013 ini kas bon tersebut belum dikembalikan, sudah ada kesepakatan bersama Kejaksaan Tinggi Bengkulu penyelesaian yang akan ditempuh adalah dengan melalui proses hukum di pengadilan.  \"Baru ada enam yang mengembalikan, tapi belum lunas. Hanya diangsur sebagian-sebagian,\" jelasnya. Sayangnya, audit keuangan PDAM Tirta Dharma pada tahun 2012 tak kunjung selesai dilaksanakan. Hamidi menjawab bahwa audit tersebut masih dalam proses. Sementara Ketua Badan Pengawas PDAM Tirta Dharma, Drs H Fachruddin Siregar MM mengatakan, pihaknya akan terus mendesak agar oknum-oknum di internal PDAM yang masih memiliki hutang agar segera dilunasi. Fachruddin percaya, ada hubungan langsung antara pengelolaan manajemen keuangan PDAM yang buruk dengan pelayanan kepada masyarakat yang kurang maksimal. \"Apalagi memang sekarang terungkap, peminjaman yang ada tidak sesuai dengan aturan yang sebenarnya. Ada yang mengatakan ini karena kurangnya pengawasan dari Pemda Kota, khususnya dari tim Badan Pengawas PDAM. Ini tidak sepenuhnya benar, karena persoalan-persoalan ini terjadi pada saat komposisi badan pengawas bukan dari tim yang ada saat ini,\" terang Fachruddin. Meski banyaknya persoalan di PDAM seakan tak kunjung terselesaikan, Fachruddin optimis di masa-masa yang akan datang PDAM bisa berbenah, terutama setelah terpilihnya direktur yang baru. Selain itu, ia yakin dengan program-program PDAM yang akan disusun kedepan dapat membuat pelayanan PDAM kepada para pelanggan dapat semakin membaik. \"Kita akan mendapatkan bantuan melalui DAK (Dana Alokasi Khusus) berupa 240 unit sumur rumah yang berada di 12 lokasi, termasuk pipa penghubung. Kemudian juga ada bantuan berupa pompa yang memiliki kemampuan dorong air sebesar 133 kiloliter perdetik. Pada tahun berikutnya juga ada bantuan 3 unit pompa dengan anggaran sampai Rp 14 miliar. Selain itu, listrik yang biasanya menjadi penyebab kemacetan sudah kita koordinasikan juga dengan PLN untuk dimaksimalkan. Dan PLN pun sudah bersedia,\" tutupnya. (009)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: