iPhone Terbaru Dikabarkan Rentan Diretas Hacker

iPhone Terbaru Dikabarkan Rentan Diretas Hacker

BOSTON - Perusahaan sekuriti di Jerman telah menemukan sebuah bug atau celah dalam perangkat lunak iPhone baru yang memungkinkan hacker untuk menjebol sistem keamanannya. Dengan bug itu, memungkinkan penjahat dunia maya untuk mencuri dan menghapus data penggunanya.

Berlin Security Research Labs, yang dikenal sebagai SRL, menyatakan potensi kerentanan memberikan waktu bagi hacker masuk ke Apple Inc dan mendapatkan kontrol penuh terhadap data, mengakses akun email dan mengambil alih rekening bank pengguna.

Menurut Digitalone, Jumat (4/10), perusahaan riset itu juga mengatakan telah menemukan cara yang lebih mudah untuk memecahkan iPhone fingerprint scanner daripada yang telah dibuktikan keamanannya sejauh ini.

Video demonstrasi kelemahan software gadget besutan Apple itu dipublikasikan dalam video di situs srllab, dengan link https://srlabs.de/spoofing-fingerprints.

Sebelum ini, SRL juga mengungkap adanya lubang keamanan utama dalam teknologi kartu SIM yang mempengaruhi sistem mobile di seluruh dunia. SRL sendiri telah berbagi hasil penemuannya dengan tim keamanan Apple.

Pihak Apple sendiri menolak berkomentar atas ancaman tersebut. Namun, jika temuan SRL diverifikasi, ini akan menandai setidaknya adanya \'lubang keamanan\' kelima di iPhone dan sistem operasi IOS yang ditemukan sejak Juli lalu.

Apple mengaku berupaya memperbaiki kekurangan tersebut, termasuk salah satunya diungkapkan pada konferensi hacker musim panas ini, yang membuat perangkat rentan terhadap pengintaian.

Selain celah tersebut, \"pemindai sidik jari\' atau \"Touch ID fingerprint scanner\' pada iPhone 5S, yang mulai dijual bulan lalu, dikabarkan rentan diakali hacker.

Seorang hacker Jerman yang dikenal sebagai Starbug bisa memecahkan ID Sentuh dalam waktu dua hari sejak peluncurannya. Beberapa ahli keamanan mobile dan biometrik mengatakan mereka telah melakukan verifikasi secara independen atas keberhasilannya membobol fitur pada Apple terbaru tersebut. (esy/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: