Belasan Orang Tewas Tersambar Petir
Sambaran petir kembali memakan korban jiwa di Provinsi Riau. Sepanjang tahun 2013, terhitung ada belasan warga di berbagai wilayah kabupaten/kota di Provinsi Riau yang tewas akibat tersambar petir. Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian sambaran petir terakhir terjadi pada Sabtu 28 September 2013 lalu di Kecamatan Mandai, Kabupaten Bengkalis. Hujan disertai petir yang terjadi pada sore di daerah itu mengakibatkan 1 keluarga menjadi korban. Satu di antaranya dikabarkan meninggal dunia, dan 1 lagi kritis akibat luka bakar yang parah. Sehingga hingga kini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Sebelumnya pada akhir Maret 2013, 2 warga Pekanbaru tewas dan lainnya luka bakar akibat peristiwa alam itu. 2 Korban meninggal dunia itu merupakan warga Kecamatan Tenayan Raya dan Bukit Raya, Pekanbaru. 1 Dari 3 korban luka bakar yang selamat merupakan anggota polisi. Kejadian lain pada 20 April 2013, 2 remaja masing-masing Rahmat Hidayat (16) dan Ade (17), warga Jalan Berdikari, Rukun Tetangga (RT) 3, Rukun Warga (RW) 5, Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayan Raya, tewas tersambar petir saat hujan deras melanda Pekanbaru. Kemudian peristiwa sama juga terjadi pada akhir Mei 2013, sekitar pukul 19.00 WIB, lima warga Kecamatan Pasir Penyu, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, juga tersambar petir. 1 Orang di antaranya, Sepria Ilhami (30), tewas dengan luka bakar yang parah di sekujur tubuhnya. Korban tewas tersambar petir saat menggunakan ponselnya. Selain itu, kejadian sambaran petir yang mengakibatkan korbanya tewas juga terjadi baru-baru ini di Kabupaten Kuantan Singingi serta Kabupaten Kepulauan Meranti. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mengimbau masyarakat untuk mewaspadai ancaman badai dan petir di berbagai wilayah kabupaten/kota di Riau. \"Badai dan petir bisa datang kapan saja tanpa bisa dideteksi lebih dini. Penyebabnya bisa berbagai faktor untuk itu sebaiknya diwaspadai ketika hujan atau saat mendung datang,\" kata Warih Budi Lestari, selaku analis lembaga pemantau cuaca itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: