Disanksi, Timnas Lawan Tiongkok Tanpa Penonton
JAKARTA - Batalnya pertandingan uji coba melawan Timor Leste ternyata bukan cobaan berat terakhir bagi timnas senior.
Kini, cobaan yang baru datang lagi di tengah persiapannya menjalani laga Prakualifikasi Piala Asia 2015 Grup C melawan Tiongkok, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, 15 Oktober mendatang.
Timnas Merah Putih dipastikan bakal berjuang sendirian dalam pertandingan itu. Kepastian ini terjadi setelah otorita sepakbola Asia, AFC, menjatuhkan sanksi bagi Indonesia. Kemarin (29/9), AFC menghukum Indonesia dengan menggelar pertandingan tanpa penonton.
Bukan hanya saat melawan Tiongkok, pun demikian saat melawan Irak, 19 Nopember mendatang. Sanksi diberikan AFC setelah rentetan aksi kurang sportif penonton, mulai laga Prakualifikasi Piala Asia U-22 di Riau tahun lalu hingga terakhir saat Indonesia dikalahkan Arab Saudi pada Prakualifikasi Piala Asia 2015 di SUGBK, 23 Maret lalu. \"Hukuman ini diakumulasikan mulai ketika penonton menyalakan flare dan petasan di Riau sampai melawan Arab Saudi,\" ujarnya. Menjalani pertandingan krusial tanpa penonton tentu saja sebuah kerugian bagi timnas senior yang diasuh Jacksen Ferreira Tiago tersebut. Sebab, bagaimana pun skuad Merah Putih tentunya membutuhkan dukungan moril di tengah keinginan publik untuk lolos ke Piala Asia 2015 nanti.
Sementara sampai kini Indonesia masih berada di juru kunci dengan dua kekalahan di dua laga. Hanya, Joko berharap sanksi ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi pendukung timnas untuk datang ke stadion dan mendukung skuad Merah Putih dengan tertib tanpa harus melempar flare ataupun benda apapun ke lapangan.
\"Penonton harus menaati aturan. Bagi kami, tentu akan jadi evalusi tersendiri supaya berikutnya penonton lebih dewasa,\" pungkasnya. Sanksi larangan menggelar laga dengan dihadiri penonton itu menjadi puncak dari sanksi AFC beberapa bulan lalu. Seperti yang diketahui, dengan pokok kesalahan yang sama, PSSI kala itu hanya mendapatkan sanksi yang masih tergolong ringan. Indonesia hanya mendapatkan teguran dan sanksi uang. Sanksi itu diberikan tidak lama setelah pertandingan melawan Arab Saudi, Maret lalu. Mengacu pada aksi kurang sportif pendukung timnas, AFC memberikan sanksi kepada Indonesia dengan USD 15 ribu. Ketika itu, nilainya sebesar Rp 150 juta. Paling besar, Rp 97 juta diberikan atas perilaku penonton melempar botol dan membunyikan petasan usai laga lawan Arab Saudi. Sedangkan untuk Rp 53 juta sisanya diberikan dengan terjadinya peristiwa serupa pada tahun sebelumnya. Tidak tanggung-tanggung, empat pertandingan di Prakualifikasi Piala Asia U-22 di Riau selalu diakhiri dengan lemparan botol dan menyalakan flare. Yaitu saat melawan Australia (5/7/2012), Timor Leste (7/7/2012), Makau (10/7/2012), dan Singapura (15/7/2012). (ren)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: