Siswa SMPN 12 Demo
BENGKULU, BE - Gara-gara guru kesayangannya diberhentikan dari jabatannya sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan. Sebanyak 776 siswa SMPN 12 Kota Bengkulu mendemo Kepala Sekolah (Kepsek) Waskanuddin SPd Sebagai protes, sekitar pukul 07.30 WIB kemarin. Aksi diwarnai isak tangis dan nyaris terjadi anarkis. Karena siswa terlihat sangat kecewa dengan keputusan Kepsek yang menonjobkan Wakepsek Sugeng Raharjo SPd. Keputusan yang dinilai hanya sepihak dan tidak disertai alasan yang kuat dalam mengambil keputusan. \"Kami tidak terima guru kami diberhentikan, alasannya apa Pak. Kami sudah merasa enak dengan Pak Sugeng,\" ucap mereka. Siswa mengatakan, selama menjadi pembina siswa mengikuti seluruh kegiatan ektra. Sekarang sejak kepala sekolah baru, kami tidak pernah lagi mengikuti ekstrakurikuler diluar. Dalam aksi protes yang dilakukan seusai kegiatan Kultum itu, siswa terlihat memarahi guru dan kepala sekolah. Mereka mempertanyakan alasan guru kesiswaan itu diberhentikan. Kepala SMPN 12 Kota Bengkulu Waskanuddin,menjelaskan bahwa permasalahan ini berawal tidak terimanya siswa atas pemberhentian waka bidang urusan kesiswaan menjadi guru biasa. Keputusan pemberhentian ini dinilainya bukan tanpa sebab dan alasan yang kuat. \"Karena Pak Sugeng saya nilai sudah sangat sibuk. Dia mengajar sudah banyak memegang 2 mata pelajaran. Jadi beban tugasnya saya kurangi. Saya sudah berikan surat ucapan terimakasih atas kinerjanya dan akan menunjuk guru lain menggantikannya,\" jelasnya. Mantan guru SMPN 9 ini pun membantah tudingan siswa, kalau selama kepemimpinannya tidak lagi mengikuti kegiatan perlombaan ekstra diluar sekolah. \"Seluruh surat undangan yang datang kesekolah ini saya teruskan ke Waka untuk ditindaklanjuti. Dengan catatan sesuai dengan rencana kegiatan anggaran sekolah,\" ungkapnya. Terkait dengan aksi siswanya ini, Waskanuddin menegaskan aksi itu hak siswa dalam menyampaikan aspirasinya, akan tetapi dia meminta siswanya untuk menerima pergantian waka ini. Dia pun memberikan waktu 3 sampai 4 bulan kepada siswa untuk menilai kinerja wakil kepala sekolah yang baru. \"Silahkan anak-anak menilai dulu, setelah itu kalau tidak sesuai jabatan ini dikembalikan kepada waka yang lama,\" terangnya. Ditemui ditempat berbeda, Sugeng Raharjo SPd menjelaskan dirinya menerima pemberhentiannya sebagai Wakil Kepsek tersebut. Namun pemidahan dirinya itu justru tidak diinginkan para siswa. \"Saya terima diberhentikan, saya pamitan sama anak-anak bahwa bapak tidak lagi menjadi waka kesiswaan sebagai guru bapak masih akan tetap membimbing mereka. Namun anak-anak sepertinya tidak mau menerima pemberhentian saya,\" ungkapnya. Disisi lain, meskipun menerima pemberhentiannya Sugeng menambahkan keputusan menonjobkannya ini keputusan sepihak kepala sekolah tanpa melibatkan dewan guru. Padahal dalam proses pengangkatan dan pemberhentian jabatan waka harus ditentukan dalam rapat yang juga dihadiri oleh guru. \"Saya hanya mendapatkan surat ucapan terimakasih telah menjalankan tugas. Beban tugas Pak Sugeng diserahkan kepada guru lain. Didalam surat ini pun tidak tertera sejak tanggal berapa saya diberhentikan. Surat ini baru saya terima 2 hari yang lalu,\" terangnya. Oleh karena itu, dia berharap agar Kepsek memberikan keputusan yang tegas kepada dirinya serta melibatkan dewan guru. Pasca demo tersebut, Pengawas Pembina SMPN 12, Drs. H Syafei Atmaja MPd didampingi Kabid Dikdas menjelaskan bakal memberikan pembinaan kepada seluruh guru dan siswa. Pembinaan ini dilakukan untuk memberikan pemahaman dan menyelesaikan permasalahan ini. \"Solusinya kita adakan pembinaan, bukan hanya siswa tetapi guru yang bersangkutan dengan masalah ini. Harapan kita, aksi seperti ini tidak terjadi kembali,\" ujarnya singkat. (128)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: