Dana Tabot Mengambang
BENGKULU, BE - Meski penyelenggaraan tabot sudah semakin dekat, namun dana untuk penyelenggaraan tersebut saat ini masih mengambang. Dijelaskan Ketua Kerukunan Keluarga Tabot (KKT) Bencoolen Ir Achmad Syiafril Syahbuddin, dana yang berasal dari Pemda Provinsi maupun dari Pemda Kota, saat ini belum ada yang diberikan agar dapat digunakan untuk melakukan persiapan. \"Sebenarnya DPPKA (Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset) Kota Bengkulu sudah mau mencairkan. Tapi kata mereka masih menunggu surat tembusan yang berasal dari Dinas Pariwisata. Nah, kami tidak tahu kenapa Dinas Pariwisata belum melayangkan surat kepada DPPKA Kota,\" katanya saat dijumpai di Sekretariat KKT Bencoolen, kemarin. Kepada pihak KKT, lanjutnya, pihak DPPKA Kota Bengkulu mensyaratkan agar laporan pertanggungjawaban keuangan terkait seluruh penyelanggaraan tabot harus diberikan setidaknya paling lama 30 hari. Untuk persoalan ini, kata Syiafril, pihaknya sama sekali tidak keberatan. \"Bahkan kita sanggup dalam 20 hari sudah memberikan laporan pertanggungjawabannya. Sebagai penyelenggara, kami akan selalu berusaha untuk berbuat sebaik mungkin,\" tukasnya. Sama halnya dengan provinsi, sambungnya, pihak Biro Keuangan Pemda Provinsi belum dapat merealiasikan pencairan dana bantuan tersebut. Pasalnya, surat pengajuan bantuan anggaran tersebut belum ditandatangani oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu. \"Jadi akhirnya mereka ini saling menunggu. Kita sendiri belum mendapatkan kepastian kapan realisasinya dilakukan,\" imbuhnya. Ditambahkan Syiafril, masih belum jelasnya penganggaran dari kedua belah pihak membuat persiapan penyelenggaran tabot menjadi terbengkalai. Padahal, ungkapnya, pihaknya selalu terdesak untuk membuat penyelenggaraan tabot menjadi lebih baik dari tahun-tahun yang sebelumnya. \"Kalau seperti sekarang, persiapan kita jadi terbengkalai. Padahal kami bertugas untuk membuat penyelenggaraannya semakin menarik. Tugas kami juga untuk membantu pemerintah membuat Bumi Rafflesia ini sebagai daerah pariwisata,\" pungkasnya. (009)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: