Calo Honorer di Pemda Terungkap
BENTENG, BE - Ternyata, indikasi adanya calo honorer dilingkungan Pemda Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) ini bukan hanya isapan jempol belaka saja. calo honorer itu ternyata memang ada. Buktinya, kemarin orang tua dan korban calo honorer yang gagal masuk menjadi honorer di Pemkab Benteng melapor ke Wabup Benteng, Muhamad Sabri, S.Sos . Kedua korban Muhamad Karim dan Burhanudin bersama orangtuanya Safrudin (50) mengeluhkan penipuan yang dialaminya itu ke orang nomor 2 di Benteng tersebut. Kepada BE, Safrudin (50) mengakui kejadian itu terjadi sekitar 14 bulan yang lalu di rumahnya. Berawal dari, seorang CPNS berinisial Wi mengatakan kepada orang tua korban dapat masukan anaknya menjadi honorer di Sekretariat Pemda Benteng tersebut. Hanya saja, syaratnya harus menyetorkan uang sejumlah Rp 9 juta untuk kuota sebanyak 2 orang bagi kedua anak korban tersebut. \" Uang itu kami berikan secara bertahap, pertama sebesar Rp 5 juta dan kedua senilai Rp 4 juta,\" ungkap Syafrudin. Hanya saja, setelah uang itu disetorkan, kedua korban tidak juga dipanggil untuk bekerja sebagai honorer di Pemkab. Padahal Syafrudin telah menjahitkan kedua anaknya baju PNS untuk bekerja menjadi honorer tersebut. Rencananya, kedua anak korban diterima menjadi honorer di bagian Humas dan Protokoler Pemda Benteng. Begitu mengetahui tak ada kejelasan mengenai nasib kedua anaknya, Syafrudin lalu menemui oknum CPNS berinsial Wi tersebut. Korban meminta uangnya dikembalikan, akan tetapi, oknum CPNS itu hanya berjanji manis saja mau mengembalikan uang itu. Sampai saat ini uang sogokan masuk honorer itu belum juga dikembalikan. Syafrudin mengakui belum melaporkan penipuan itu ke polisi. Ia masih berusaha menyelesaikan masalah itu secara kekeluargaan. \" Tuntutan kami cuma dua, macam, kembalikan uang kami atau masukkan anak kami menjadi honorer,\" tandasnya. Sementara itu, Wabup Benteng, Muhamad Sabri, S.Sos membenarkan telah menerima laporan dari orang tua kedua korban calo honorer tersebut. \" Kita merasa kecewa dengan kinerja seorang CPNS yang sudah berani menjadi calo honorer ini,\" ungkapnya. Dikatakan Wabup, saat ini Pemda bukannya mau menambah jumlah honorer namun justru sebaliknya, mau mengurangi honorer yang jumlahnya sudah terlalu banyak. Karena over honorer itu berpengaruh terhadap beban anggaran yang harus dikeluarkan unuk membayar gaji para honorer tersebut. \" Kami tidak bisa menerima lagi tenaga honorer karena akan membebani APBD,\" pungkasnya. (111)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: