Jepang Hentikan Operasi Reaktor Nuklir
TOKYO--Pemerintah Jepang menghentikan operasi reaktor nuklir terakhir mereka yang selama ini masih beroperasi. Belum dijelaskan kapan rencana PLTN itu akan kembali dihidupkan.
Reaktor 4 di Ohi, Jepang bagian barat ini akan berhenti mengalirkan listrik pada Senin (16/9) dinihari. Seorang pengamat mengatakan, Jepang akan berhenti menggunakan nuklir hingga Desember menandatang. Ini merupakan penghentian reaktor terlama sejak 1960.
Warga di Jepang memang mulai menentang penggunaan tenaga nuklir setelah peristiwa kebocoran di Fukushima pada 2011 lalu. Sebelum reaktor bocor karena gempa dan tsunami, pembangkit listrik Fukushima mampu memasok 30 persen kebutuhan listrik Jepang.
Menurut BBC (15/9), pemerintah Jepang saat ini memang berada dalam tekanan untuk memperketat standar keamanan sejumlah reaktor guna meredakan kekhawatiran publik.
Pengamat mengatakan pemerintah membutuhkan waktu enam bulan memastikan beresnya kondisi keamanan dan persoalan hukum untuk mengoperasikan kembali pembangkit listrik nuklir di Jepang.
Sejauh ini perusahaan listrik di negara itu telah mengajukan permohonan untuk mengaktifkan kembali belasan reaktor dari total 50 reaktor yang ada di negara itu.
Perdana Menteri Shinzo Abe menginginkan reaktor nuklir di negara itu kembali beroperasi karena memiliki peran penting dalam upayanya untuk kembali menggerakan ekonomi negara Jepang.
Sejak bencana di Fukushima, Jepang terpaksa harus mengimpor batubara, gas cair dan bahan bakar lain dalam jumlah besar untuk menggerakan pembangkit listrik mereka. Akibat impor ini Jepang mengalami defisit perdagangan paling besar sejak 2011 lalu.
Dalam catatan terakhir rata-rata tagihan listrik rumah tangga juga telah meningkat hingga 30 persen sejak peristiwa Fukushima. Keinginan pemerintah untuk meraih dukungan publik dalam mengoperasikan reaktor nuklir juga tidak mudah karena publik melihat masih bermasalahnya pembangkit di Fukushima. (esy/jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: