Perseteruan Belum Berakhir

Perseteruan Belum Berakhir

Bupati & Wabup Akhirnya Duduk Satu Meja TAIS, BE-Setelah berseteru kencang sejak beberapa waktu lalu, akhirnya Bupati Seluma H Bundra Jaya SH MH dan Wabup Mufran Imron SE kemarin (6/9) duduk satu meja. Keduanya dipertemukan di ruang rapat III DPRD atas inisiatif dewan memediasi. Namun demikian, perseteruan kepala daerah dan wakilnya itu belum berakhir. Mediasi tersebut dikemas juga dengan rapat hearing antara bupati, wabup dan anggota dewan. Namun, sejak awal dialog sampai pertemuan ditutup, tak ada kata sepakat antara bupati dan wabup maupun anggota dewan dalam menyikapi berbagai proyek dan soal posisi pejabat di Dinas Pekerjaan Umum (PU) sebagai akar perseteruan tersebut. Permintaan Wabup Mufran dan sejumlah dewan soal pencopotan Kepala Dinas PU Dr Ir H Herawansyah MT MSc ditanggapi dingin oleh bupati. “Kita pikir-pikir dahulu. Kita evaluasi dahulu dalam 3 hari ke depan. Kita khawatir proyek pembagunan di PU akan terganggu kalau kepala dinasnya dipecat,” kata Bupati Bundra Jaya usai hearing tertutup itu, kemarin. Ditegaskan bupati, tidak bisa serta-merta memecat pejabat jika tanpa dievaluasi terlebih dahulu. Saat disinggung soal Herawansyah yang jarang masuk kantor, Bundra pun mengatakan, ia akan melakukan evaluasi terlebih dahulu. “Jika kita copot Kadis PU, siapa yang akan mengisi kekosongan. Yang penting, saat ini supaya dia tetap bekerja berkontribusi untuk membagun,” katanya. Sementara itu, dalam hearing tertutup tersebut, suara penolakan dari peserta rapat meminta bupati mencopot Herawansyah terdengar sampai ke luar ruang rapat. Terkait desakan tersebut, usai rapat, Wabup Mufran mengatakan, kepala Dinas PU tetap dinilai tidak bisa melakukan aktifitas sebagai mana mestinya. Bahkan menurutnya, sejauh ini kepala dinas PU itu tidak pernah kelihatan di kantornya, melainkan hanya bisa melakukan dinas luar berkepanjangan. Bahkan, Mufran mengaku bersedia mengantikan peran sementara kadis PU, jika dibutuhkan guna mengejar ketinggalan. “Jika bawahan telah dimusuhi mana bisa akan bekerja secara optimal, justru semakin kewalahan. Apakah bisa bekerja dengan 4 orang PNS PU Provinsi tersebut,” kata Mufran. Terpisah, Kepala Dinas PU Herawansyah menegaskan, dirinya menyerahkan sepenuhnya soal jabatannya itu kepada bupati. Dia hanya membantu ikut membangun Kabupaten Seluma sesuai dengan kebijakan bupati dan kebijakan daerah lainnya. Ia mengaku, tidak akan mempersoalkan jika nantinya ia dilengserkan dari kursi kepala dinas itu. “Keseluruhannya diserahkan ke bupati. Saya tidak berani banyak komentar lagi. Untuk diketahui, saya terus diberikan dukungan agar tetap bekerja membantu menjalankan program pembangunan,” kata Herawansyah ketika dihubungi via telepon. Dipanggil Gubernur Sementara itu, Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah SAg MPd menilai, perseteruan Bundra dan Mufran akhir-akhir ini merupakan pertengkaran gara-gara masalah sepele. Menyikapi hal itu, beberapa hari lalu gubernur telah memanggil  Bupati Bundra. Kemudian, minggu depan giliran Wabup Mufran dipanggil serupa. \"Kita panggil bupati, sudah. Nanti, sekitar minggu depan, setelah saya dari Jakarta saya akan surati memanggil wakil bupati, kita panggil juga\" kata Junaidi, Jum\'at (6/9). Dikatakan gubernur, pemanggilan tersebut untuk memberikan nasihat kepada kepala daeran dan wakil kepala daerah tersebut, agar tidak sering tengkar hanya gara-gara masalah sepele. Dia meminta segala persoalan diselesaikan bersama-sama. \"Kalau ada masalah kecil-kecil, jangan dijadikan besar. Jangan masalah kecil kayak mau kiamat,\" ujarnya. Junaidi membocorkan, banyak pihak yang mengucapkan terimakasih kepadanya, yang telah melantik Bundra Jaya sebagai bupati definitif dan Mufran Imron sebagai wakil bupati. Bahkan, katanya, sejauh ini, banyak harapan masyarakat Seluma terhadap Bundra dan Mufran, “jadi jangan kecewakan mereka,” katanya. (333/100)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: