Jalan Belimbing Dipadati PKL
BENGKULU, BE – Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) yang berada di sekitar Pasar Percontohan Nasional (PPN) Panorama tak mempan direlokasi. Pantauan BE di Jalan Belimbing, ratusan PKL masih memadati ruas jalan. Meski pihak Pemda Kota melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) telah membangun posko di sekitar kawasan jalan tersebut, namun sebagian besar PKL memilih tetap berjualan di badan jalan, meski telah melewati batas waktu yang ditentukan pada pukul 08.00 WIB. \"Kalau memang masih ada yang berjualan lewat dari jam 8, maka mereka yang kita tugaskan belum menjalankan fungsinya dengan baik. Ke depan kita sudah mempertimbangkan untuk menegakkan Perdanya,\" ucap Kepala Disperindag Kota Bengkulu, Drs H Tony Elfian MSi, kemarin. Menurut dia, pihaknya akan meminta kepada Satpol PP untuk membantu melakukan penertiban demi menegakkan Perda (Peraturan Daerah) Nomor 3 Tahun 2008 tentang Larangan Berjualan di Trotoar dan Badan Jalan. \"Batas toleransi waktu kita untuk kan hanya persuasif agar para PKL dengan kesadarannya sendiri dapat tertib pindah ke dalam pasar dengan sendirinya. Kalau masih belum juga, dalam waktu dekat kami akan melakukan penangkapan,\" bebernya. Penegakan Perda secara serius, lanjutnya, bakal lebih dipertegas kembali ketika lokasi relokasi di dalam pasar telah sepenuhnya disiapkan. Diakui Tony, saat ini pihaknya telah mendata ratusan PKL yang akan memperoleh lapak di dalam pasar. \"Kita kan sudah siapkan tempatnya berjualan, namun ternyata mereka masih saja tidak mau masuk ke dalam. Terkadang saat penertiban itu kita sudah memberikan teguran keras namun masih saja mereka tidak mau. Harapan kita itu sebenarnya meminta agar para pedagang dapat mengikuti apa yang kita sampaikan, didalam kan sudah disiapkan lokasinya. Nanti dikumpulkan yang berjualan sayur satu tempat. Yang jualan ikan juga jadi mereka tertata rapi, tidak semerawut. Tapi kelihatannya memang sulit melakukan hal itu, namun akan terus kita upayakan,\" urainya. Selain itu, Tony juga berharap agar dengan masuknya para pedagang ke dalam pasar maka arus lalu lintas di sana tidak terganggu. Kemudian warga masyarakat dan para pemilik Ruko juga tidak terganggu. Karena terkadang saat mereka mau memasukkan barang ke tokonya maka kendaraan truk yang membawa barang kesulitan menurunkan barang-barang toko tersebut. \"Kita ingin agar semuanya merasa aman, nyaman dan fungsi pasar sebagai tempat orang berbelanja dimana ada transaksi jual beli di sana tidak menganggu warga lainnya. Coba kalau transaksinya dipinggir jalan, bisa-bisa tersenggol kendaraan yang lewat, kan bahaya bagi pembeli tersebut,\" bebernya. Salah seorang penjual sayur mayur, Inang, menyatakan bahwa ia sebenarnya bersedia berjualan di dalam pasar. Hanya saja ia menjadi enggan, karena tidak seluruh pedagang mau untuk berjualan di dalam pasar. \"Kalau saya berjualan di dalam sendiri, siapa nanti yang mau beli. Tempat memang sudah disiapkan di dalam pasar. Tapi harus kompak masuk semua,\" tuturnya. (009)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: