Diskusi Publik Nyaris Ricuh

Diskusi Publik Nyaris Ricuh

Peserta Tuding Panitia Ditunggangi Kepentingan \"RUDIBENGKULU, BE - Diskusi publik yang digelar Pusat Kajian Anti Korupsi (Puskaki) Bengkulu sekitar pukul 09.30 WIB kemarin nyaris mengalami kericuhan. Pasalnya, salah seorang peserta diskusi yang mengangkat tema \'Menagih Janji Helmi-Linda\' ini mempertanyakan netralitas dari penyelenggara diskusi. Adalah Aurego Jaya, aktifis Lumbung Informasi Rakyat (Lira) peserta yang protes tersebut. Dengan tajam, ia mempertanyakan netralitas dari pihak penyelenggara. Menurutnya, penyelenggara adalah sekelompok aktifis yang berafiliasi dengan salah satu partai yang kalah dalam Pemilihan Walikota, awal tahun yang lalu. Ia juga mengkritisi pernyataan sejumlah narasumber yang menurutnya terlalu dini dalam memberikan penilaian untuk menagih janji walikota. Menurut dia, RPJMD yang menjadi rancangan visi misi walikota dan wakil walikota terpilih baru saja disahkan. \"Kami juga menyayangkan pernyataan panitia penyelenggara Melyansori yang syarat emosi dengan mengajak peserta adu fisik melalui bahasa \'siap melayani di luar ruangan\'. Karenanya diskusi ini tidak lagi ilmiah,\" bebernya. Riki Susanto, peserta lainnya, juga menyatakan kekecewaan atas diskusi publik ini karena ketidakberimbangan narasumber yang dihadirkan. Selain itu, ia juga merasa kecewa dengan perlakuan diskriminatif yang dilakukan oleh moderator. \"Terkesan moderator hanya memberikan kesempatan berbicara kepada orang yang telah dikondisikan oleh pihak penyelenggara. Saya juga prihatin dengan direktur Puskaki yang penuh emosi dan sempat menantang untuk adu fisik,\" ujarnya. Sementara itu, pemerhati konsolidasi demokrasi, Salahudin Yahya SAg MSi menyatakan, apa yang terjadi dalam diskusi publik tersebut sebenarnya merupakan konsekuensi dari kondisi demokrasi saat ini. Namun ia mengingatkan agar Puskaki selaku penyelenggara dapat kembali kepada kemurnian gerakannya sebagai gerakan sosial. \"Jangan sampai gerakan sosial terdorong menjadi gerakan politik yang syarat akan kepentingan praktis. Artinya menurut saya, Puskaki sebaiknya kembali kepada cita-cita mulianya untuk fokus kepada gerakan sosial saja,\" tuturnya. (009/adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: