Trauma Peluru Nyasar
BENGKULU,BE - Insiden “hujan” peluru nyasar di tengah pemukiman Komplek Perumahan Pensiunan ABRI (Pepabri) RT 18 RW 04 Blok D3 Kelurahan Lingkar Barat Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu, yang mengenai atap depan rumah kamar utama milik Kasi Stastistik dan Pelaporan Bapeda Seluma Usep Amendisin (40) Jum\'at (30/8). Membuat keluarga dan warga was-was serta trauma akibat kejadian itu. \"Kami masih was-was, untung peluru itu tidak mengenai anak saya. Pasalnya waktu itu suaranya sangat keras, \"ungkap Usep. Diakuinya semenjak insiden tersebut, ia mengaku tidak bisa tidur karena masih teringat peluru yang menyasar rumahnya. \"Kalau mau tidur itu rasanya masih saja was-was kalau peluru nyasar itu ada lagi,\" katanya. Meski warga sudah kembali beraktifitas seperti biasa, namun sebagian diantaranya mengaku masih khawatir dan trauma dengan kejadian tersebut. Terlebih keluarga istri dan anak-anak korban yang menggambarkan kejadian tersebut seperti hujan peluru. \"Yang masih agak trauma ini istri saya, karena selalu terbayang kalau peluru itu akan terjadi lagi. Juga anak-anak sampai sekarang masih agak takut tidur sendirian,\" bebernya. Usep berharap polisi dapat mengungkap asal usul peluru tersebut. Jika terungkap, polisi dapat menindak tegas pelaku yang sudah mengancam keselamatan keluarganya itu. \" Kasus ini harus segera diusut tuntas agar tidak ada korban jiwa lagi,\" harapnya. Sekedar menginggatkan, peristiwa tersebut terjadi Kamis kemarin sekitar pukul 21.30 WIB. Kala itu Usep dan anak istrinya sedang menonton televisi terdengar suara keras dari atapnya rumahnya. Sontak seisi rumah kaget dan keluar mencari sumber bunyi tersebut. Namun sekitar pukul 06.30 WIB, kemarin (30/8) baru diketahui sang istri Juju Juhaeriah (35) yang menemukan proyektil di depan rumah.(618)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: