Perwira Polda Sumsel Nyaris Tewas
BENTENG, BE - Seorang perwira polisi yang bertugas di Polda Sumatera Selatan (Sumsel) bernama AKP Erlangga bersama isterinya, Sukmawati, nyaris saja tewas. Itu setelah mobil Toyota Avanza warna biru bernopol BG 1711 MD yang ditumpangi pasangan suami isteri (pasutri) ditabrak oleh mobil truk Mitsubishi pengangkut batu bara warna kuning bernopol BD 8007 CU yang disopiri oleh Coko (28), warga Desa Ujung Karang Kecamatan Karang Tinggi. Kedua pasutri itu hanya menderita luka lecet saja, namun kondisi mobil bagian depan dan samping hancur. Begitu juga dengan mobil lawan tabrakannya, tampak hancur bagian depannya. Peristiwa kecelakaan itu, terjadi sekitar pukul 11.00 WIB, kemarin di tikungan di Desa Taba Mutung Kecamatan Karang Tinggi. \"Dari jauh mobil truk itu memang sudah oleng, hingga membuat saya berhenti dan langsung ditabrak oleh mobil truk tersebut,\" ungkap mantan Kasat Reskrim Polres Mura itu, kemarin di TKP. Menurutnya, kronologis kejadian berawal dari ia yang baru saja pulang dari Kota Bengkulu menjemput isterinya yang baru saja mengikuti ujian sertifikasi guru. Ia kemudian langsung meluncur ke arah Lubuk Linggau untuk kembali ke rumahnya. Hanya saja, ketika melintas di TKP, secara tiba - tiba dari arah berlawanan muncul mobil truk pengangkut batu bara tersebut. Namun dikarenakan mobil itu mengalami kendala habis prodo rem sehingga remnya tidak berfungsi langsung menabrak mobil korban. \"Kalau saya tidak ngerem maka mobil saya akan masuk ke jurang karena posisinya di tikungan,\" terangnya. Sementara itu, Kapolres Bengkulu Utara (BU), AKBP Ahmad Tarmizi, SH melalui Kapolsek Karang Tinggi, Indra Paramesewara, ketika dikonfirmasikan membenarkan kejadian kecelakaan lalu lintas tersebut. Menurutnya, sejauh ini kasus itu tengah dalam proses lebih lanjut. Untuk sejauh ini, kedua mobil yang bertabrakan sudah diamankan di Mapolsek Karang Tinggi. Sedangkan, pengendara juga tengah dimintai keterangan lebih lanjut. \"Untuk dugaan sementara penyebab kecelakaan dikarenakan mobil truk batu bara habis prodo rem. Namun, untuk penyebab pastinya masih dalam penyelidikan kita lebih lanjut,\" jelasnya. (111)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: