Terminal Sungai Hitam Beralih Fungsi
Jadi Tempat Kost dan Warem BENGKULU, BE - Terminal Sungai Hitam telah disalahgunakan. Puluhan bangunan yang berada di sekitar terminal yang menjadi aset Pemda Kota tersebut digunakan oleh oknum tertentu sebagai tempat kost dan warung remang-remang. Dari keseluruhan bangunan, hanya dua tempat yang kosong. Disampaikan Yoyon, salah satu penghuni kos di terminal ini, pihaknya membayar kepada oknum tertentu untuk tinggal di bangunan yang berada di kawasan Terminal Sungai Hitam. Pada umumnya, warga disana membayar biaya sewa sebesar Rp 100 ribu. \"Disini air tidak ada. Kalau buat minum kita biasa pakai air galon. Kalau buat mandi dan mencuci, kita biasa pakai air sumur milik salah satu penghuni disini. Untuk buang air besar, kita harus pakai satu-satunya WC umum di terminal ini,\" urainya menjelaskan kondisi hunian di lokasi tersebut. Mengenai masalah listirik, lanjutnya, warga penghuni harus berbagi. Pasalnya, tidak semua bangunan dialiri oleh listrik. \"Listrik yang mengalir di rumah kami sudah berbagi untuk 4 rumah tangga. Kadang ada juga tetangga yang agak jauh minta listrik dengan menggunakan kabel panjang. Untuk listrik kita bayar sendiri,\" papar pria yang berprofesi sebagai nelayan ini. Sementara itu, Walikota H Helmi Hasan dalam hal ini menegaskan, tidak bisa diperkenankan terminal digunakan sebagai indekost. Ia meminta kepada pihak Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota dapat menindaklanjuti temuan ini. \"Masa ada orang-orang yang menyewakan terminal untuk rumah tinggal. Saya minta Dishubkominfo coba tinjau Terminal Sungai Hitam ini. Dalam satu minggu saya harap sudah ada laporan di meja saya bagaimana tindaklanjutnya,\" ujar walikota. Dikonfirmasi, Kepala UPTD Terminal Sungai Hitam, Rudi Hartono SSos mengungkapkan, hunian yang berada disekitar kawasan Terminal Sungai Hitam telah berdiri lama. Bangunan itu, kata dia, dibangun secara swadaya oleh warga masyarakat untuk mendukung operasional terminal, bukan dibangun oleh Pemda Kota. \"Kita tidak ada kaitannya dengan bangunan-bangunan itu,\" papar dia. Dijelaskannya, pihaknya tidak pernah menarik biaya dari para penghuni di kawasan terminal itu. Oknum yang biasa menagih kepada para penghuni menurutnya adalah orang yang mendirikan bangunan di kawasan itu. Sayangnya Rudi tidak mengetahui siapa orang tersebut. \"Dulu saat terminal ini ramai, bangunan itu digunakan untuk mendukung kegiatan operasional terminal. Tapi karena sekarang terminal sudah tidak berfungsi lagi dengan baik, makanya oleh orang yang membangun disewakannya. Kami sendiri tidak pernah mendapatkan apa-apa dari persewaan itu,\" tandasnya. (009)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: