RSMY Bantah Salah Diagnosa
BENGKULU,BE- Managemen Rumah Sakit M Yunus (RSMY) Bengkulu akhirnya memberikan keterangan terkait nasib Wenti Triana (24), Warga Jalan Raden Fatah No 45 RT 16 RW 003 Kelurahan Pagar Dewa Kecamatan Selebar. Salah seorang pasien yang diduga menjadi korban malpraktik Dokter Ahli THT (Telinga Hidung Tenggorokan) rumah sakit tersebut. Pasien yang divonis dokter menderita penyakit amandel dan dioperasi, dan akhirnya membuat leher pasien mebengkak. Karena ternyata Wenti menderita kanker faring stadium 4, bukannya amandel. Kepala Bidang Pelayanan Medik Dr.H.Syafriadi, MM mengatakan, tindakan medis yang telah diambil Dokter THT tersebut telah sesuai dengan prosedur yang berlaku. \"Tidak ada salah diagnosa, dokter yang menangani pasien itu sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku,\" katanya saat ditemui wartawan kemarin. Menurut Syafriadi, pasien pada waktu itu mempunyai keluhan penyakit amandel meradang atau eviksi. Menurut dokter spesialis THT korban dianjurkan menjalani porasi pengangkatan amandel (Tonsilectomy) dan itu dilakukan pasien tersebut. \"Pada saat itu tidak dijumpai hal yang bertentangan dengan tindakan operasi tersebut,\"ujarnya. Namun setelah operasi itu ternyata muncul keluhan baru diorgen tubuh lain si pasien, adanya diagnosa tumor Faring oleh dokter dari rumah sakit Palembang. \"Yang dikatakan salah diagnosa itu tidak ada, karena penyakit itu muncul datang belakangan dan timbul sendiri,\"jelasnya. Sementara itu, pasien Wenti sendiri saat ini masih terbaring lemah di ruang VIP II No 17 RSMY. \"Lihat saja sekarang kondisinya semakain parah. Tindakan rumah sakit juga belum ada, masih seperti ini saja,\"ujar Muslim, ayah pasien Wenti. Keluarga korban tetap bersikukuh membawa permasalahan tersebut kejalur hukum. Apabila tidak ada penyelesaian atau solusi yang diberikan oleh Managemen RSUD M Yunus. keluarga korban merasa dirugikan atas diagnosa dan operasi yang dilakukan dokter RSMY tersebut. \'\'Kita tetap membawa persoalan ini ke jalur hukum. Saya merasa anak saya menjadi korban. Saat ini kondisinya semakin parah saja,\"tutupnya. (618)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: