RS Kota Segera Beroperasi
PROSES pendirian Rumah Sakit (RS) Kota Bengkulu sudah nyaris rampung. Pekerjaan yang tersisa untuk mulai mengoperasikan rumah sakit yang didirikan Pemda Kota ini hanya pengecatan. \"Kita tidak menunggu sampai dalam bentuk yang ideal. Asalkan sudah 90 persen siap, maka rumah sakit ini akan langsung kita operasikan,\" kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) drg H Edriwan Mansyur MM, kemarin. Hanya saja, sambungnya, rumah sakit ini untuk sementara waktu hanya akan difungsikan untuk memberikan pelayanan darurat. Sebagian besar alat-alat kesehatan yang dipakai di rumah sakit ini pun masih meminjam alat-alat kesehatan milik Pemda Provinsi. \"Sementara untuk Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) sudah kita pasang. Alatnya ditanamkan di bagian belakang gedung. Amdal juga sudah dilakukan dan kita sudah mengantongi dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL),\" ungkap Ketua Umum Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Bengkulu ini. Edriwan menambahkan, pekerjaan yang belum rampung saat ini adalah menuntaskan Peraturan Daerah (Perda) mengenai rumah sakit ini. Pekerjaan ini menurutnya sedemikian penting, karena sangat erat kaitannya dengan struktur organisasi rumah sakit dan pengelolaan retribusi. \"Dalam pembuatan Perda ini kita bekerjasama dengan Bagian Hukum Setda Kota. Dokumennya sendiri sudah kita serahkan kepada sekretariat DPRD Kota,\" paparnya. Sebelumnya Edriwan menjelaskan, Rumah Sakit Kota Bengkulu merupakan terobosan dimana rumah sakit yang ada di Kota Bengkulu memiliki nilai Bed Occupancy Ratio (BOR) yang sangat tinggi. “Coba kita lihat Rumah Sakit M Yunus, nilai BOR-nya dari sumber Kementerian Kesehatan itu sekarang 97 persen. Sedangkan normalnya tingkat hunian harusnya 70 persen. Artinya dari kenyataan kalau masuk rumah sakit ada waiting list-nya,” paparnya. Dengan adanya rumah sakit kota menurut dia akan dapat mengurangi risiko penuhnya tingkat hunian rumah sakit. Rumah Sakit Kota Bengkulu diajukan ke Kementerian Kesehatan berupa rumah sakit dengan tipe D yang akan desain awal dengan kamar inap lebih kurang sebanyak 25 kamar. “Kita mulai dari bawah dulu, nanti setelah penilaian maka kita bisa beralih ke tipe C atau tipe B mungkin. Untuk daya tampung pasien kemungkinan 20 sampai 50 orang,” tutupnya. (009)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: