Kepemilikan Asing di Bursa Membesar
JAKARTA - Investor asing hingga kini masih menjadi pemilik sebagian besar aset yang berada di pasar modal. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat, kepemilikan aset oleh asing terbesar berada pada pasar saham. Di samping itu juga terjadi peningkatan kepemilikan di pasar surat utang korporasi maupun sukuk.
Konsolidasi data KSEI hingga akhir Juli 2013 menunjukkan, dari total 517 aset efek berbentuk saham sebesar Rp 2.848,1 triliun, kepemilikan asing mencapai 57 persen atau senilai Rp 1.618,66 triliun.\"Secara porsi persentase memang mengalami penurunan dari 59 persen pada akhir Juli 2012, namun secara nilai naik 17,67 persen dari Rp 1.375,6 triliun,\" ungkap Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Heri Sunaryadi.
Tak hanya itu, kepemilikan asing juga menunjukkan peningkatan di aset efek berjenis obligasi korporasi dan sukuk. Jika pada akhir Juli 2012, porsi kepemilikan asing hanya 5 persen atau sebesar Rp 9,33 triliun. Tahun ini, asing menambah porsinya cukup signifikan mencapai Rp 15,63 triliun atau sebanyak 7 persen.
\"Secara Pertumbuhan, kepemilikan asing pada obligasi korporasi dan sukuk naik sangat tinggi sampai 67,52 persen. Bahkan, angka pertumbuhan itu lebih tinggi dari pertumbuhan kepemilikan aset investor lokal yang hanya 23,28 persen,\" jelasnya.
Kondisi kepemilikan asing tersebut tentu saja mengikis porsi investor lokal pada obligasi korporasi dan sukuk, meskipun secara persentase, investor lokal masih mendominasi. Tercatat, porsi lokal turun dari 95 persen menjadi 93 persen, dengan pertumbuhan nilai dari Rp 161,07 triliun menjadi Rp 198,57 triliun.
Kendati demikian, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Ito Warsito masih optimistis terhadap meningkatnya gairah investasi dari investor domestik. \"Ini karena sesungguhnya di bursa saham sendiri, kepemilikan asing sudah makin turun menjadi hanya 57-58 persen. Kondisi tersebut jauh lebih kecil dibandingkan tahun 2008 yang masih mencapai 70 persen,\" terangnya.
Sehingga dengan porsi yang ada saat ini, menurutnya, kepemilikan saham di BEI sebetulnya sudah mencapai titik keseimbangan. Dengan demikian, pemodal lokal diimbau tak terlalu khawatir ketika terjadi aksi jual saham oleh pemodal asing.
\"Dana keluar masuk itu wajar, sehingga jangan terlalu dikhawatirkan. Yang harus dicermati adalah fundamental makro ekonomi di negara ini, dan juga memberikan kepercayaan yang besar kepada pasar. Supaya bisa menumbuhkan pasar modal yang lebih positif,\" jelasnya. (gal)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: