Korban Pembunuhan Sosok Pendiam
Keluarga Edi Jumadi (29), warga Jalan Museum RT 09 Rw 03 No 18 Kelurahan Tanah Patah Kota Bengkulu, langsung shock saat mendengar kabar Edi ditemukan tewas menggenaskan di kompleks eks lokalisasi Pulau Baai, Kelurahan Sumber Jaya Kecamatan Kampung Melayu kemarin pada Jum\'at (10/8) lalu. Kabar duka ini awalnya begitu sulit diterima, karena memang sebelumnya keluarga mengetahui korban dalam kondisi segar bugar. Seolah maut tidak akan menjemputnya secepat itu. Namun hidup, semuanya berjalan atas kehendak yang maha kuasa, Tanpa diduga korban yang dikenal sebagai sosok yang pendiam ternyata tewas diduga akibat pembunuhan. Bagimana Sosok Korban Dimata Keluarganya Simak Laporan Berikut ini. ===============================================================
Airullah Syekhdi Kota Bengkulu ================================================================
Edi begitulah nama sehari-hari keluarga dan teman-temanya menyapa korban pembunuhan itu. Edi merupakan bujangan anak kelima dari enam bersaudara, buah hati pasangan Samsudin (65) dan almarhumah Fatmawati (64). Ia ditemukan tewas di rerumputan pinggir jalan masuk kompleks eks lokalisasi Pulau Baai, Kelurahan Sumber Jaya Kecamatan Kampung Melayu. \"Kami tidak menyangka kalau dia meninggal dengan cara begitu. Karena setahu saya dia itu tidak ada musuh,\"ungkap Pahmudin kakak pertama Edi. Dimata keluarga Edu dikenal baik, pendiam dan tak pernah punya musuh. Semua keluarga Edi mengatakan tidak memilik firasat apapun atas kepergian Edi untuk selamanya itu. Sebab saat korban meninggalkan rumah, ia berpamitan mau silaturami ke teman teman-temannya. \"Saya melihat waktu ia pergi itu pakai kaos saja, dan nggak pakai jaket. Karena saya menduga dia kalau nggak pakai jaket nggak mungkin pergi jauh,\"ungkap Pahmudin. Pamudin juga meceritakan, ia mendapatkan kabar adiknya itu tewas dari kepolisian melalui telapon korban. Sebelumnya Polisi belum memberitahukan atas tewasnya Edi, karena Polisi tidak mau membuat keluarganya langsung shock. \"Saat kami menghubungi telepon Edi yang angkat Polisi itu. Polisi tidak ngasih tahu langsung, dia bilang ke kSKP dulu. Baru disitu kami dikasih tahu,\"ujar Pamudin saat ditemui dirumah duka kemarin (12/8). Edi merupakan anak yang patuh pada orangtua. Biar pun bapaknya marah dia jarang membantah omangan sang Bapak. Edi selalu diam. Setiap masuk rumah, kalau ada tamu ia pun langsung masuk saja,\"ungkapnya. Edi yang merupakan lulusan SMA Idhata Bengkulu ini, kesibukan sehari-harinya hanya mengantar keponakannya ke sekolah. \"Dia tahun 2013 dulu pernah kerja di sebuah perusahaan, tapi berhenti. Sekarang alamarhum penganguran,\"tambah Samsudin, Ayah Edi. Keluarga Edi berharap polisi dapat segera menangkap pelaku pembunuhan terhadap lelaki yang masih berstatus bujangan itu. Pelaku pun harus dihukum seberatnya. \"Kami dari keluarga meminta polisi segera mengungkap pelaku pembunuhan ini,\" harap keluarga korban saat ditemui BE rumah kediaman nya kemarin (12/8). Berdasarkan pantauan BE di rumah duka kemarin, sejumlah keluarga dan kerabat tampak masih berdatangan ke rumah duka, menyampaikan belasungkawa. \"Namun, aneh semenjak adek saya ini meninggal satu pun teman dekat dia tidak ada yang datang ke rumah. Nomor temannya juga jarang aktif,\"tutup Pahmudin. (**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: