Reskan Enggan Tanggapi Spanduk Tolak Kepulangan Bupati BS di Selali

Reskan Enggan Tanggapi Spanduk Tolak Kepulangan Bupati BS di Selali

\"reskan\"KOTA MANNA, BE - Bupati Bengkulu Selatan H Reskan E Awaludin SE enggan berkomentar terkiat adanya pemasangan spanduk yang menolak kepulangannya ke Bengkulu Selatan lantaran telah menghabiskan uang Rp 2 Milyar namun belum ada kepastian terkait tapal batas. Hanya saja dirinya memastikan meskipun kalah di Mahkamah Konstitusi (MK) dengan ditolaknya gugatan Pemda BS terhadap Undang-Undang (UU) nomor 3 tahun 2003 tentang pembentukan kabupaten Muko-Muko, Seluma dan Kaur. Namun dirinya memastikan jika saat ini sudah mengajukan permohonan kepada Menteri Dalam Negeri untuk dapat menetapkan titik koordinat batas wilayah. \" kalau soal spanduk itu saya no comentlah, tapi perjuangan kami belum berakhir dan kami saat ini sudah mengajukan  permohonan penetapan titik koordinat kepada menteri dalam Negeri, \" ucapnya yang sudah mengajukan permohonan sebelum pulang ke BS kemarin. Oleh karena itu dirinya mengingatkan Pemda Kaur dan pemda Seluma untuk tidak memasang gapura sebelum ada kepastian titik koordinat batas wilayah. Sebab dirinya menilai jika Pemda Kaur dan seluma sudah langsung memasang gapura sebelum ada kepastian batas wilayah, maka dapat menimbulkan konflik. Sehingga hubungan antara Kabupaten BS dengan Seluma dan BS dengan Kaur tidak akan menjadi harmonis atau dapat terganggu. \" ya saya ingatkan kedua kabupaten itu agar memasang gapura setelah ada kepastian batas wilayah sebab jika belum ada kepastina batas wilayah dapat memacing konflik didaerah perbatasan, \" terangnya. Adapun  Kepala Desa Selali Mislanudin mengungkapkan jika yang memasang spanduk menolak kepulangan Bupati BS pada kamis sore lalu merupakan warganya. Hanya saja warganya itu mau melakukan pemasangan spanduk itu lantaran diberi upah oleh orang lain. Namun demikian dirinya tetap berharap agar Pemda Bs dapat tetap memperjuangkan titik koordinat batas wilayah. Sehingga warga perbatasan tidak bingung lagi harus masuk ke Kabupaten mana. \" dari pantauan saya pemasang spanduk itu warga setempat yang diupah, namun pas magribnya spanduk itu sudah ada yang melepasnya, kami berharap pemda BS dapat memperjuangkan tapal batas yang jelas agar warga Perbatasan tidak menjadi korban karena harus masuk kabupaten mana apakah seluma atau Manna dan kaur atau Manna, \" terangnya. Sementara itu tokoh masyarakat Bengkulu Selatan Leman hawardi Spdi yang juga mantan Kabag Kesra Pemda BS dan saat ini maju sebagai caleg lewat partai Demokrat memberikan apresiasi kepada Bupati dan tim tapal Batas Bengkulu Selatan. Pasalnya Bupati BS telah memperjuangkan untuk menambah luas wilayah. Hal itu merupakan wujud keinginan Bupati untuk menjadikan kabupaten BS bertambah luas dan warganya semakin makmur. Hanya saja sambung dia dalam sebuah pertarungan itu tentu ada yang menang atau kalah. Oleh karena itu  dengan tidak berhasilnya Bupati memperjuangkan tambahan luas wilayah. Namun dirinya tetao berharap agar Bupati dapat memperjuangan titik koordinat batas wilayah. Sehingga meskipun gagal menambah luas wilayah akan tetapi berhasil memperjuangkan batas wilayah yang selama ini belum ada kepastian. \" saya memberikan apresiasi, setiap pertarungan tentu ada yang memang dan kalah, oleh karena itu meskipun kalah di MK terkiat luas wilayah, namun saya  tetap optimis Bupati BS dapat berhasil memperjuangkan kepastian titik koordinat batas wilayah, \" terangnya. (369).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: