Stok Barang PTM Langka, Harga Naik
Sisi Lain Relokasi Pasar Subuh RATU SAMBAN, BE - Relokasi para pedagang pasar Subuh yang dilakukan Pemkot, berdampak pula terhadap pasar tradisional modern (PTM). Sejak relokasi itu 3 malam lalu, stok barang tak bisa masuk ke PTM. Sehingga para pedagang PTM pun mulai mengeluhkan hal tersebut. Seperti diungkapkan pedagang rempah-rempah, Wawa. Menurutnya, relokasi ini menyebabkan sejumlah sayuran seperti tomat membusuk, karena tidak terjual. Selain itu, sayuran yang biasa dipasok dari Curup, tidak bisa masuk ke pasar. Begitu juga bumbu-bumbu desa, seperti jahe, cabe, kunyit, serai, laos dan lain-lain. \"Barang yang dijual itu stok lama, dan kita sudah mencari di lokasi Pasar Panorama dan Barukoto, ternyata di dua pasar itu juga tidak ada stoknya, kosong. Karena semua jalur di hadang,\" kata Wawa. Akibatnya kata Wawa, ada beberapa kebutuhan dapur yang mengalami kenaikan harga. Seperti bawang merah Rp 60 ribu/kg, cabe merah Rp 50 ribu/kg dan banyak lagi. Ia berharap persoalan ini segera diselesaikan serta ada solusinya yang bijak sehingga tidak mempengaruhi stok kebutuhan sayur mayur dan rempah-rempah di Kota Bengkulu, khususnya di PTM. Bertahan di PTM Sementara itu, beberapa pedagang Pasar Subuh yang tak mau pindah ke Pasar Barukoto II, sebagian ada yang menumpang di PTM. Seperti diungkapkan pedagang pasar Subuh, Maryana, yang menangis saat diwawancarai wartawan ini. Karena ia tidak tahu lagi bagaimana nasib kuliah anaknya ke depan. Sebab sebagai pedagang ayam potong, ia tidak lagi memiliki lokasi berjualan. \"Saya sekarang ini untuk dapat uang masih menumpang tempat jualan kawan, \" ungkap Maryana di PTM, kemarin. Padahal kata Maryana, menjelang puasa ini adalah waktu mereka mendapat keuntungan lebih banyak. Pedagang ayam potong itu mengaku setiap awal jelang puasa, ia bisa menjual 150-250 ekor ayam per harinya. Begitu juga menjelang Idul Fitri nantinya. \"Dulu setelah hari H puasa bisa beristirahat selama 2 hari. Sekarang, jangankan untuk menjual ayam mencapai 100 ekor, 60 ekor saja sudah beruntung,\" katanya. Ia menyayangkan pemerintah terkesan tidak berpihak kepada pedagang kaki lima. Ia juga berharap pemerintah masih memberikan peluang untuk bisa berjualan saat Idul Fitri mendatang di lokasi KZ Abidin itu. (247)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: