Warem Pantai Panjang Dibongkar

Warem Pantai Panjang Dibongkar

\"PetugasRATU SAMBAN, BE - Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu, melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Sabtu siang (6/7) membongkar warung remang-remang di kawasan objek wisata pantai panjang. Warem itu selama ini disinyalir menjadi tempat transaksi penjaja seksual. Sekitar 29 warem digusur mulai sekitar pukul 14.00 WIB oleh tim gabungan Satpol PP, Dinas Perhubungan dan Pemadam Kebakaran Kota Bengkulu. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bengkulu, Ir Kemas Zaini mengungkapkan Pemkot tidak mentoleril atau memberi ampun bagi penyedia jasa transaksi seksual dan warung remang-remang (warem) yang menjual minuman keras. Ditambah lagi saat ini menjelang bulan suci Ramadan. Lokasi-lokasi yang disinyalir untuk berbuat maksiat ditertibkan. \"Saya katakan tidak ada ampun bagi mereka yang menjajakan serta menyediakan miras dan seks,” jelasnya disela-sela pembongkaran warem kemarin (6/7). Dilanjutkan Zaini sebelum pembongkaran ini, dirinya sudah sering melakukan patroli dengan menggunakan pakaian sipil untuk memantau aktifitas warem-warem tersebut pada malam hari. Saat berkeliling, pada malam hari tersebut, ternyata banyak wanita dengan pakaian setengah telanjang serta suara dentuman musik yang sangat keras di dalam warem tersebut.“Waktu saya patroli dengan mobil pribadi, terlihat banyak aktivitas yang menjurus tindakan maksiat. Untuk pedagang yang tidak menyediakan miras, tidak kita bongkar. Rekan-rekan media lihat saja proses pembongkarannya,\" sebutnya Dijelaskan Zaini, selain sudah dilakukan survei juga sudah diberikan peringatan dan pemberitahuan kepada para pedagang tersebut melalui surat resmi. Agar pemilik bangunan ilegal ini membongkar bangunannya sendiri, ternyata mereka tidak kunjung membongkar bangunan tersebut. Sehingga dilakukan tindakkan tegas untuk membongkar bangunan-bangunan yang tidak memberikan kontribusi PAD untuk Kota Bengkulu. Sementara itu Ketua Perkumpulan Pedagang Pantai Panjang Bengkulu (P4B), Sasminto SE membenarkan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bengkulu sudah memberikan surat peringatan dan pemberitahuan akan adanya pembongkaran tersebut. “Kita selaku pengurus P4B sudah diberitahu dan kita sudah memberitahukan kepada pedagang mengenai pemberitahuan tersebut. Namun namanya manusia ada saja alasan yang disampaikan,” terangnya. Dijelaskan Sasmito warung yang dibongkar petugas tersebut memang menjual atau menyediakan minuman keras, serta diduga menjadi sarang prostitusi terselubung.“ Kalau pedagang berjualan dengan benar, hanya menyediakan makanan seperti kelapa muda atau jagung bakar, maka warungnya tidak dibongkar. Yang dibongkar itu, warung minuman keras dan diduga menyediakan pelayan seksual,” ucapnya. Hanya Jualan Makanan Ringan Disisi lain, pedagang mengeluhkan pembokaran yang terkesan mendadak tersebut. Salah satunya Neli (45), salah seorang pemilik warung yang bangunannya dihancurkan petugas. Menurut Neli, dirinya baru mendapatkan surat pemberitahuan pembongkaran tersebut sekitar pukul 09.00 WIB pada Sabtu (6/7).  Dirinya dan pedagang lainnya tidak memiliki banyak waktu untuk mengangkat barang dagangannya. \"Pagi baru terima surat pemberitahuan, siang langsung dihancurkan. Mana ada waktu kami untuk membongkar sendiri bangunan kami. Padahal kami membuat bangunan ini mengeluarkan banyak uang,\" katanya. Pedagang lainya, Ita (35) mengaku mendapatkan perbuatan yang tidak nyaman dengan perlakukan satpol PP yang membongkar warungnya. Padahal sudah dijelaskan jika hanya berjualan bensin dan makanan ringan, tetapi warungnya tetap juga dibongkar petugas.“Saya sangat keberatan dengan tindakan petugas yang memaksa untuk membongkar bangunan saya. Apalagi kaki saya sempat ditindih dengan palu, ” kesalnya.(320)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: