Ritual Sedekah Bumi

Ritual Sedekah Bumi

PUT, BE - Ritual budaya sedekah bumi masih terpelihara di Desa Blumai 2 Kecamatan Padang Ulak Tanding (PUT). Rabu (05/06) puluhan warga  berkumpul di balai desa sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas kemudahan yang diperoleh masyarakat petani dalam bercocok tanam dan memanen hasil bumi. Kegiatan itu dihadiri Camat PUT Mulyanda, SPd, Kepala Desa Belumai 2 Muhlani, seta tokoh masyarakat desa setempat tanpa terkecuali. \"Sedekah bumi ini hajatan tahunan yang sudah turun temurun dilakukan masyarakat, bagaimanapun kita harus bersyukur dan memanjatkan doa kepada Tuhan atas hasil pertanian yang membuat para petani bisa memenuhi kebutuhan hidup dari hasil panen,\" ungkap Muhlani, kepada Bengkulu Ekspress. Pantauan wartawan, setiap kepala keluarga di desa tersebut terlihat antusias mengikuti ritual sedekah bumi. Dengan membawa ambeng atau takiran (hasil bumi yang telah di panen) yang dibawakan dalam ember besar yang isinya berupa nasi sayur-mayur, lauk-pauk dan kerupuk ubi kayu yang di panen dari desa tersebut, untuk disedekahkan dan dimakan bersama-sama. Sesepuh Desa Belumai 2 atas nama Darnun yang sudah berumur sekitar 100 tahun, membacakan iklar dengan logat bahasa jawa kuno. Dibagian lain Muhlani mengatakan, hasil bumi para petani setiap tahun terus meningkat dari hasil perkebunan berupa kopi, karet, sawit dan peternak ikan maupun peternak sapi dan kambing yang terus meningkat juga agar desa kami terhindar dari hal-hal yang tidak dinginkan. \"Acara sedekah bumi di gelar juga kesenian kuda kepang sebanyak tiga grup kuda kepang yang berasal dari Desa Belumai dua yang di gelar dua hari dua malam, sebagai sarana hiburan rakyat,\" tutur Kades. (999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: