Pembacok Kasat Narkoba Ditahan

Pembacok Kasat Narkoba Ditahan

\"wargaBINTUHAN, BE - Situasi di Desa Pagar Gunung Kecamatan Padang Guci Hulu, Kaur kemarin mulai kondusif. Ini setelah Pemkab Kaur dan pemerintah desa setempat melakukan musyawarah dengan warga menjelaskan upaya penangkapan yang dilakukan Sat Narkoba Polres Kaur. Pun begitu, 3 bandar sabu yang diuber sudah kabur ke Sumatera Selatan (Sumsel). Ketiganya diketahui UA (40) warga Palembang yang merupakan kurir narkoba, De (40) warga Pagar Gunung sebagai bandar dan satu lagi belum diketahui identitasnya. Kasat Narkoba Polres Kaur AKP Merson Masluhadi Sip terkena bacokan di bagian kepala dan tangan sudah berangsur pulih. Sedangkan satu warga setempat bernisial SU yang terkena tembakan lantaran diduga membacok AKP Merson telah ditetapkan tersangka dan diamankan Buser Reskrim Polrers Kaur dan Timsus Mapolda Bengkulu. \"Pelaku pembacokan Kasat Narkoba telah kita tetapkan tersangka. Kondisinya sudah sehat setelah ditembak di kakinya usai membacok pak Kasat,\" ujar Kapolres Kaur AKBP Andi Kirnanda SH MH didampingi Wakapolres Kompol Max Mariners Sik SH, kemarin. Kapolres mengungkapkan kronologis kejadian penggerebekan berdarah terjadi Senin (20/5) sekitar pukul 19.00 WIB. Saat itu AKP Merson Masluhadi memimpin 9 anggota Sat Narkoba untuk melakukan penangkapan tersangka sabu-sabu. Awalnya tim ini melakukan musyawarah dengan perangkan Desa Pagar Gunung. Sebab informasinya ada barang masuk sabu-sabu sebesar 2 ons dari Palembang masuk ke desa itu melalui De, warga setempat. Perangkat desa pun diajak dalam penangkapan sebagai saksi. Saat pengerebekan 2 anggota polisi termasuk Kasat Narkoba langsung masuk melalui pintu depan rumah De, lalu 7 anggota lainnya mengepung dan berjaga di luar rumah. Diketahui pelaku tengah main song. Polisi pun langsung melakukan penggeledahan terutama di kamar pelaku. Satu buah alat penghisap dan 2 gram sabu-sabu dalam plastik senilai Rp 2 juta ditemukan dalam karpet lantai kamar. Saat itu juga polisi berupaya memborgol pelaku De. Namun terduga tidak mau diborgol dan melawan. Tiba-tiba satu anggota polisi terluka karena dilempar asbak rokok oleh De. Istri De dan anaknya juga ikut-ikutan melawan dengan menggunakan pisau. Suasana pun semakin riuh setelah De berteriak minta tolong sehingga membuat saudara-saudaranya keluar. Sekitar 45 orang dengan parang dan golok langsung mengepung 9 anggota Polres Kaur. Walupun sudah ada pemberitahuan dari aparat desa namun tidak dihiraukan. Keluarga De semakin beringas. Salah satunya SU yang langsung membacok AKP Merson Marsulahadi. Saat dibacok, AKP Merson menangkisnya dengan tangan kanan hingga mengenai kepala. Karena terdesak akhirnya AKP Merson menembak pembacok 2 kali mengenai pahanya. \"Saat evakuasi kita sudah berusaha menghindar. Kemudian sesuai instruksi menarik semua anggota yang berada di TKP agar kondisi yang kondusif,\" ujar Kapolres didampingi Kasat Narkoba AKP Merson Marsulahadi Sip saat di RSUD Kaur, kemarin. Bantah Bacok Polisi Sementara itu Su (50) warga Desa Pagar Gunung Kecamatan Padang Guci Hulu, Kaur yang diduga pembacokan terhadap Kasat Narkoba, kemarin mendapat perawatan intensif dari  Rumah Sakit Umum Daerah Hasanuddin Damrah Manna BS. Luka di pahanya pada bagian kiri dan kanan sudah berangsur kering. Kepada BE dirinya membantah jika dinyatakan sebagai keluarga bandar narkoba De. Begitu juga dengan tuduhan jika dirinya merupakan pembacok Kasat Narkoba. “Saya hanya warga satu desa dengan De dan jarak rumah kami pun hampir satu kilo meter. Saya tidak pernah membacok polisi pada malam tersebut,” katanya. Hanya saja pada saat kejadin itu dirinya berada di rumah yang didatangi polisi tersebut. Pasalnya sambung dia. Saat itu dirinya mendapat informasi dari tetangganya jika di rumah De sedang ramai karena didatangi polisi untuk menangkapnya. Mendapat informasi itu dirinyapun berjalan kaki dari rumahnya ke rumah De untuk memastikan informasi itu. Saat tiba di lokasi dirinya melihat polisi sedang melakukan penggeledahan di rumah De, sehingga dirinya mendekat untuk melihat dengan pasti   apa yang terjadi. “Saat itu saya berada di bagian belakang. Memang saya mendengar ada suara orang berkelahi dalam kamar De. Tiba-tiba ada polisi ke luar dari dalam kamar itu sambil berlari dengan cara mundur ke belakang sambil menembakan senjata. Tidak lama polisi itu melewati saya, tiba-tiba saya mendengar tembakan beberapa kali dan tiba-tiba pada saya sebelah kiri dan kanan tertembak,” ucapnya. Ditambahkannya juga kalau saat itu  dirinya tidak membawa senjata apapun apalagi membawa parang ataupun samurai atau keris. Saat itu dirinya datang dengan tangan kosong. Adapun  dirinya masuk ke rumah De itu untuk  menyelamatkan istri dan anak De dari sasaran polisi.”Saya tidak memiliki senjata tajam bagaimana saya membacok polisi. Sayapun tidak tahu kalau polisi itu kena bacok atau kena apa hingga terluka,” tandasnya.(369/823)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: