Lusa, PKL Pasar Subuh Direlokasi ke Baru Koto

Lusa, PKL Pasar Subuh Direlokasi ke Baru Koto

BENGKULU, BE - Pemerintah Kota akhirnya merelokasi atau memindahkan para pedagang kaki lima Pasar Subuh di Jalan KZ Abidin ke Pasar Baru Koto.  Kepala UPTD Pasar Minggu, Roni Bambang SSos mengatakan, 500 pedagang akan direlokasikan ke Pasar Barukoto, Senin lusa (13/5).  Pedagang yang direlokasi adalah para pedagang kaki lima (PKL), di Pasar Subuh Jalan KZ Abidin dan pedagang di depan Mega Mall Bengkulu.

Relokasi kata Roni, terpaksa dilakukan karena para pedagang tidak dapat memenuhi janji yang sudah disepakati sebelumnya.  Terutama terhadap pedagang pasar Subuh, yang dinilai tidak tertib dan patuh.  Padahal kata dia, andai para pedagang dapat menghentikan aktivitas jual-beli seperti waktu yang sudah ditentukan, relokasi tidak perlu dilakukan.

\"Kami menargetkan Senin ini pedagang direlokasi.  Tetapi kami menunggu dulu, mengenai kesiapan Pasar Barukoto dan ketetapan dari walikota.  Rencananya 500 pedagang yang ada di pasar Subuh dan yang di depan Mega Mall, akan direlokasi.

Relokasi ini sebenarnya terpaksa dilakukan, karena pedagang tidak tertib. Asal mereka tertib, jam 8 sudah tutup, mereka tidak akan dipindahkan.  Ini bukan sekali dua kali, kami juga punya bukti seperti data dan foto. Makanya terpaksa direlokasi,\" ujar Roni kepada Bengkulu Ekspress di kantornya, kemarin.

Roni melanjutkan, supaya relokasi ini tidak sia-sia.  Beberapa langkah akan diambil pemerintah kota, seperti menyebar pemberitahuan kepada masyarakat dan mengubah seluruh trayek angkot, agar melintasi Pasar Barukoto. Jika tidak berhasil, dia mengaku siap merangkul kembali para pedagang untuk kembali ke Pasar Minggu.

\"Tentu pemerintah sudah mempunyai langkah-langkah, agar relokasi ini berjalan lancar. Baik dengan menyebar pemberitahuan lewat media massa, mengubah trayek Angkot agar semuanya melewati Pasar Barukoto, dan disertai dengan perbaikan fasilitas yang ada di sana.  Seandainya disana tidak laku, Pemkot juga pasti tidak akan menyengsarakan pedagang. Kalau sepi, mereka boleh pindah lagi ke Pasar Minggu. Jadi intinya, kita coba dulu.  Kalau kurang maksimal, baru kita kembalikan lagi ke sini,\" ucapnya.

Sementara salah seorang pedagang ayam pasar Subuh, Esti Januari (53) yang ditemui Bengkulu Ekspress di kantor UPTD Pasar Minggu mengaku berat harus direlokasi dari Pasar Minggu, karena sepinya pembeli di Pasar Baru Koto.  Dia berharap, pemerintah batal merelokasi pedagang dan fokus terhadap penataan ulang di Pasar Minggu.

\"Kami berharap pemerintah tidak menggusur, tetapi menata kami para pedagang. Kami juga menuntut janji Pak Helmi, waktu kampanye dulu yang tidak akan menggusur kami. Tetapi menata kami, sesuai delapan tekad yang dia usung. Kami mendukung penuh, tetapi dengan cara yang lebih baik. Apalagi dulu Pasar Barukoto itu rencananya mau difokuskan untuk pedagang elektronik, bukan sayur,\" pungkasnya.  

Besok, Jalur Angkot Diubah Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Bengkulu, Ivansori SIp menyatakan, besok (Minggu, 12/5), pihaknya akan membuka jalur transportasi untuk masuk ke wilayah Pasar Baru Koto. \"Rambu-rambu lalu lintas sudah kami pasang di sembilan titik menuju Pasar Baru Koto II.  Pada hari Minggu besok, jalur angkutan desa sudah bisa masuk ke Pasar Baru Koto,\" ucapnya.

Adapun jalur  Angdes yang dibuka dari arah utara itu langsung lewat jalan pinggir pantai, masuk lewat sungai hitam menuju Pantai Jakat, Tapak Paderi lalu masuk ke Pasar Barukoto. Sedangkan angkutan lainnya, kata Ivansori, tidak boleh lewat agar tidak berdampak terhadap Terminal Sungai Hitam.

Sementara untuk jalur Angkot yang lama, Dishubkominfo Kota akan membuka jalur baru dari depan kantor PLN kemudian turun melalui Kantor Pos yang lama dan masuk ke China Town. Dari situ kemudian masuk ke Barukoto II dan keluar melalui jalur arah ke Lapas.  “Itu semua sudah kita rencanakan, mudah-mudahan tidak ada kendala lagi,” paparnya.

Terkait rencana relokasi, selain telah membuka jalur Angkot maupun Angdes baru, mereka juga telah mengeluarkan surat edaran baik kepada sopir Angkot maupun Angdes.  “Pemberitahuannya sudah disosialisasikan kepada para sopir.  Tinggal lagi penerapan dalam pelaksanaannya nanti, sedangkan untuk urusan teknis PKL mau pindah atau tidak, saya rasa hal itu lebih baik bukan saya yang menjawabnya,” pungkasnya. (cw6/009)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: