BUMN-Distan Bahas Sawah Korporasi

BUMN-Distan Bahas Sawah Korporasi

BENGKULU, BE - Sistem sawah korporasi kerjasama antara pihak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan petani masih sekedar wacana saja dan bukan program BUMN.  Hal ini ditegaskan oleh Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu Ir. Edi Nevian, kemarin (10/5).

\"Setelah saya menyampaikan pemaparan, saya ditanya oleh Pak Menteri BUMN Dahlan Iskan.  Pak Edi sawah itu punya siapa, saya jawab Pak Petani.   Kalau mau  diserahkan surat-suratnya oleh petani, mereka pasti mikir-mikir, dan yang ditawarkan Pak Menteri itu baru semacam wacana dan pemikiran saja bukan program  yang sudah siap,\" jelasnya.

Menurut Edi Nevian Menteri BUMN mengatakan ia punya pemikiran cara baru bagaimana kalau sawah petani ini itu BUMN yang kerjakan, BUMN yang kelola dan petani terima saja  4 ton beras setiap musim panen, dan kalau mau bekerja petani juga beri upah.  Usai kunjungan kerja Menteri BUMN Dahal Iskan 4-5 Mei lalu, Kadis  Pertanian langsung menindaklanjutinya dengan mengundang rapat beberapa pimpinan BUMN, seperti PT Pusri, PT Bulog, PT Petrokimia dan Perhutani, dan kesimpulan  dari rapat tersebut ternyata apa yang dilontarkan oleh Menteri BUMN itu belum ada di program BUMN secara nasional.

\"Melaui rapat dengan pimpinan BUMN itulah kita carikan formulanya, bukan ujuk-ujuk kita sosialiasikan ke masyarakat, dan para petani ramai-ramai mendatangi  Dinas Pertanian,\" katanya uang BUMN sudah cair.

Padahal hampir seluruh bantuan BUMN itu adalah kredit dan tidak ada yang hibah, kalau program itu sulit  direalisasikan  kita hanya minta kepada Pak Menteri agar membantu dana untuk mencetak sawah baru, pupuk, dan bukan memberikan kredit kepada para petani, yang  kita minta itu ada keuntungan BUMN dan dibantukan kepada kita dalam bentuk gratis dan ini belum ketemu formulanya,\" jelas Edi Nevian.

Ditambahkannya Dinas Pertanian sudah mencatat pengajuan untuk cetak sawah baru kepada pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pertanian sebanyak 5000  hektar dari 11.000 hektar,yang tersebar di 10 kabupaten/kota, dan jika Menteri BUMN bisa membantu, maka 11.000 hektar sawah tersebut bisa dicetak semua. (100)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: