Telkom Dukung Pendidikan
“Telkom meyakini bahwa “People are the Real Differentiator”. Hal yang membedakan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain adalah manusianya. Yang membedakan perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain adalah manusianya dan yang membedakan manusia satu dengan manusia lain adalah karakter dan kompetensinya,” ujar Direktur Utama Telkom, Arief Yahya, di Jakarta kemarin (1/5). Keyakinan itulah yang mendorong Telkom menaruh perhatian khusus terhadap berbagai usaha yang bertujuan menciptakan generasi cerdas. “Sedari awal Telkom memang sangat peduli terhadap peningkatan kualitas pendidikan,\" tegas Arief. Menurut Arief, Telkom melihat masa depan bangsa ini ada di tangan generasi muda dan sebagai perusahaan yang bergerak di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) maka sumbangsih Telkom adalah menyediakan prasarana dan sarana pendidikan berbasiskan TIK, melalui pemerataan akses TIK untuk mempersempit kesenjangan digital atau digital divide. Kesenjangan digital dirasakan tidak hanya dalam kaitan paradoks kota besar dan kecil, kota dan desa, melainkan juga dalam suatu kota. “Kesenjangan digital juga terkait dengan kesetaraan memperoleh peluang. Karenanya, Telkom secara sungguh-sungguh berupaya membantu mempersempit kesenjangan itu,” jelas Arief. Secara nasional Telkom memiliki program untuk menyediakan lima belas juta jaringan broadband serat optik di rumah-rumah di berbagai wilayah Indonesia pada tahun 2015. “Kami juga membangun satu juta titik akses WiFi termasuk untuk seratus ribu sekolah pada 2013 ini. Program ini merupakan komitmen Telkom dalam mendukung program pemerintah MP3EI (Master Plan Percepatan, Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) yang dicanangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tahun lalu. Wujud bakti Telkom untuk Pendidikan Indonesia dimulai sejak pendidikan dasar dan menengah, diantaranya melalui Penerimaan Siswa Baru secara online, layanan transparansi dunia pendidikan melalui Sistem Informasi Aplikasi Pendidikan (SIAPonline), aplikasi buku dan perpustakaan digital ‘Qbaca’, metode belajar bahasa English online dalam English Bean, tayangan TVEdukasi via aplikasi TV digital ‘UseeTV’, serta program IndiSchool berupa layanan internet gratis untuk 100.000 sekolah di Indonesia. Program bakti Telkom selanjutnya untuk pendidikan tingkat pendidikan tinggi, diantaranya melalui dukungan penerimaan mahasiswa baru (SNMPTN dan SBMPTN), program Site visit-magang-Coop, e-learning maupun e-journal, Telkom Smart Campus Award (TeSCA) untuk potret tingkat penerapan ICT tiap kampus, serta Indigo Award untuk menumbuhkan kreatifitas mahasiswa. (**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: