HONDA BANNER
BPBDBANNER

Setelah 4 Hari Dicari, Nelayan Korban Kapal Karam Ditemukan Meninggal di Perairan Pulau Tikus

Setelah 4 Hari Dicari, Nelayan Korban Kapal Karam Ditemukan Meninggal di Perairan Pulau Tikus

Setelah empat hari dicari, Bambang Herianto (37), nelayan hilang korban kapal karam di Air Napal, ditemukan meninggal dunia di Perairan Pulau Tikus, Kota Bengkulu. Jenazah korban telah dievakuasi dan diserahkan kepada keluarga.-(ist)-

BENGKULUEKSPRESS.COM – Operasi pencarian terhadap Bambang Herianto (37), salah satu korban kapal nelayan tradisional karam di perairan Kecamatan Air Napal, Kabupaten Bengkulu Utara, berakhir.

Setelah empat hari pencarian, jenazah Bambang Herianto ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di Perairan Pulau Tikus, Kota Bengkulu, pada Jumat, 26 September 2025, sekitar pukul 09.30 WIB.

Kapolsek Air Besi, Iptu Deni Mashuri, menyebutkan temuan mayat ini didapat setelah adanya laporan dari seorang toke ikan yang melihat tubuh korban mengambang. Tim Basarnas bersama Polairud Polda Bengkulu segera bergerak cepat untuk melakukan evakuasi.

BACA JUGA:Diduga Terkait TPPU Korupsi Batu Bara, Kejati Bengkulu Sita SPBU Milik Anak Bebby Hussy

BACA JUGA:Begal Sadis Pedagang Siomay di Bengkulu Terungkap, Satu Pelaku Ditangkap

Jenazah korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk pemeriksaan medis. Identitas Bambang Herianto dipastikan setelah istri dan anak korban mengenali ciri-ciri khusus, termasuk tato di dada dan gelang karet yang dikenakan korban.

"Pihak keluarga membenarkan bahwa jenazah tersebut adalah Bambang Herianto. Setelah proses administrasi, jenazah telah diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan di Desa Pondok Kelapa," lanjut Kapolsek.

Kapolsek Iptu Deni Mashuri menegaskan bahwa Polsek Air Besi terus berkoordinasi dengan Basarnas dan Polairud Polda Bengkulu untuk memastikan seluruh korban yang terlibat dalam tragedi kapal karam tersebut dapat ditemukan. Peristiwa ini juga menjadi pengingat bagi para nelayan untuk lebih berhati-hati saat melaut, terutama di musim gelombang tinggi.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: