Tinjau Program MBG di Bengkulu, Kepala Staf Kepresidenan Kunjungi Sekolah dan Dapur MBG

Kepala Staf Kepresidenan RI kunjungi program MBG di Bengkulu -foto: istimewa -
BENGKULUEKSPRESS.COM - Setelah sebelumnya Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka mengunjungi Provinsi Bengkulu untuk meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG), kali ini giliran Kepala Staf Kepresidenan.
Didampingi jajaran Pemerintah Provinsi Bengkulu, Kepala Staf Kepresidenan Letjen TNI (Purn) Anto Mukti Putranto, meninjau langsung pelaksanaan program MBG di beberapa sekolah di Kota Bengkulu, Rabu (18/6).
Disampaikan Anto Mukti Putranto, kehadirannya di Provinsi Bengkulu untuk memastikan bahwa pelaksanaan MBG berjalan baik dan standar menu yang diberikan sesuai dengan gizi dan kalori yang disajikan.
Tak hanya pelaksanaan di sekolah, pihaknya juga melakukan pemantauan terhadap dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Badan Gizi Nasional (BGN).
Dari hasil peninjauan yang dilakukan, Anto memberikan beberapa koreksi terkait pelaksanaan MBG di Bengkulu.
"Tadi dari hasil tinjauan, ada beberapa koreksi dari saya untuk perbaikan, karena salah satu dapur yang dikelola di atas lahan Kodim itu memang belum dilengkapi semuanya," ujarnya.
BACA JUGA:Usai Ditemui Gubernur Bengkulu, Kemensos RI Beri Bantuan Rp 200 M untuk Sekolah Rakyat
BACA JUGA:Gubernur Bengkulu Warning Kepala Sekolah, SPMB Harus Transparan
Andi menjelaskan, dapur SPPG BGN harusnya bisa menampung 3.500 kotak, namun saat ini baru bisa menampung 1.400 kotak.
Oleh karena itu, setelah peninjauan ini Pemprov Bengkulu dan BGN dapat berbenah dan menyesuaikan kebutuhan yang seharusnya.
"Saya sudah sampaikan dan secepatnya akan menindaklanjuti oleh BGN," terang Andi Putranto.
Selain meninjau pelaksanaan MBG, Andi Putranto juga berdialog dengan para pelajar terkait makanan yang mereka konsumsi, hingga latar belakang siswa.
Disisi lain, Andi juga menyampaikan bahwa pihaknya sangat terbuka dalam menerima aduan dan keluhan masyarakat terkait program MBG.
"Saya terbuka selama 24 jam untuk menerima keluhan masyarakat, hingga kita crosscheck itu benar atau tidak. Kalau terbukti benar tentu akan ada upaya teguran, pemberian sanksi atau sejenisnya. Laporkan saja tidak usah takut. Mari sama-sama kita membangun bangsa ini dengan hati," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: