Bagaimana Hukum Mendengar Sholawat di Kamar Mandi, Ini Jawaban Ustaz Abdul Somad

BENGKULUEKSPRESS.COM- Sholawat merupakan bentuk doa dan pujian yang ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW.

Melantunkan sholawat tidak hanya menjadi wujud cinta dan kerinduan kepada Rasulullah, tetapi juga diyakini sebagai amalan yang membawa banyak keberkahan.

Sholawat bisa menjadi sarana untuk memohon ampunan, meminta rezeki yang lancar, dan memohon kemudahan dalam berbagai urusan hidup.

BACA JUGA:Bagaimana Hukum Kurban Online Saat Idul Adha? Ini Jawaban Ustaz Abdul Somad dan Buya Yahya

BACA JUGA:Bolehkah Menyembelih Hewan Kurban di Malam Hari, Ini Kata Ustaz Abdul Somad

Karena mengandung doa dan kalimat pujian kepada Nabi, pelafalan sholawat sebaiknya dilakukan dalam kondisi dan tempat yang suci serta penuh penghormatan.

Namun, bagaimana jika seseorang mendengar lantunan sholawat saat berada di dalam kamar mandi? Apakah hal ini diperbolehkan?

Pertanyaan ini pernah dijawab secara langsung oleh Ustaz Abdul Somad. Dalam penjelasannya, Ustaz Abdul Somad menegaskan bahwa tidak mengapa jika kita mendengar suara sholawat dari luar saat berada di dalam kamar mandi. Contohnya, suara sholawat dari pengeras suara masjid atau dari radio yang terdengar hingga ke dalam kamar mandi.

Menurut Ustaz Abdul , hal tersebut tidak termasuk pelanggaran adab, karena kita tidak sedang membaca atau melantunkan sholawat secara aktif, melainkan hanya mendengarnya secara pasif.

Hal tersebut disampaikan Ustaz Abdul Somad dalam ceramah yang videonya diunggah oleh kanal Youtube MR Channel 93.

Ustaz Abdul Somad menegaskan bahwa yang tidak diperbolehkan adalah membaca atau melantunkan sholawat secara langsung di dalam kamar mandi, apalagi jika kamar mandi tersebut juga menjadi tempat buang hajat atau memiliki WC di dalamnya.

BACA JUGA:Bagian Hewan Kurban yang Disunnahkan Dikonsumsi Oleh yang Berkurban , Berikut Penjelasan Ustaz Abdul Somad

BACA JUGA:Bagaimana Urutan Hewan Kurban yang Paling Baik? Berikut Penjelasan Ustaz Abdul Somad

Menurut Ustaz Abdul Somad, larangan ini muncul karena dalam lafaz sholawat terdapat penyebutan nama Allah, seperti dalam kalimat "Allahumma Sholli ‘ala Muhammad".

Sumber: