Aliran Uang Kartal Tembus Rp 1,88 T
BENGKULU,BE- Aliran uang baik menggunakan kartal maupun non tunai menunjukkan peningkatan di Bengkulu. Peningkatan ini tidak terlepas dari petumbuhan ekonomi yang terjadi di Bengkulu. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu Yuwono mengungkapkan aliran uang kartal dari tahun 2011 hingga 2012 lalu dalam kondisi net cash outflow. Net cash outflow pada tahun 2011 mencapai Rp 1,41 triliun, sementara pada tahun 2012 tercatat sebesar Rp 1,88 triliun atau meningkat sebesar 33,56%. Sementara itu untuk transaksi kliring pada tahun 2012 mencapai Rp 3,49 triliun. \"Meningkatnya transaksi kliring yang mencapai Rp 3,49 triliun. menunjukkan peningkatan sebesar 4,26 persen jika dibandingkan dengan tahun 2011 lalu,\" tambah Yuwono. Sementara itu untuk transaksi Real-Time Gross Settlement (RTGS) yang keluar dari Provinsi Bengkulu pada tahun 2012 mencapai Rp 37,15 triliun atau meningkat 26,7% dibanding tahun 2011. Senada dengan RTGS keluar Bengkulu yang mengalami peningkatan, RTGS yang masuk ke Bengkulu juga mengalami peningkatan yaitu sebesar Rp 122,63 triliun atau meningkat 108,89% dibanding 2011. \"Dan untuk transaksi RTGS antar nasabah di Provinsi Bengkulu juga mengalami peningkatan sebesar 6,4 persen jika di bandingkan dengan tahun 2011 yaitu sebesar Rp 4,6 triliun,\" jelas Yuwono. Terkait infalsi yang terjadi di Bengkulu pada triwulan pertama tahun 2013 ini, Yuwono mengatakan patut diwaspadai. Karena rata-rata infalsi bulanan sepanjang Januari hingga Maret 2013 ini tertinggi selama tiga tahun terakhir.\"Ada tekanan yang cukup besar sejak awal tahun,\" ungkapnya. Seperti diketahui inflasi yang terjadi di Bengkulu pada triwulan pertama 2013 ini mencapai 7,44 persen. Potensi yang bisa membuat inflasi di Bengkulu semakin tinggi pada tahun 2013 ini adalah bahan bakar minyak, tarif listrik, ancaman musim dan musiman seperti lebaran dan liburan.(251)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: