HONDA BANNER

Ternyata Kolesterol Tinggi Bisa Terjadi pada Anak! Begini Cara Mengatasinya

Ternyata Kolesterol Tinggi Bisa Terjadi pada Anak! Begini Cara Mengatasinya

Mengajarkan pola makan sehat sejak dini kepada Si Kecil juga penting dilakukan guna mengatasi kolesterol tinggi pada anak.--

BENGKULUEKSPRESS.COM - Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga bisa mengalami kolesterol tinggi. Biasanya kolesterol tinggi pada anak disebabkan oleh tiga faktor utama, yaitu keturunan, pola makan tidak sehat, dan obesitas. Yuk, ketahui lebih jauh mengenai kolesterol pada anak dan cara mengatasinya.

Dalam kadar yang cukup, kolesterol sebenarnya dibutuhkan untuk membangun jaringan tubuh dan memproduksi hormon seks. Sebaliknya, jika jumlahnya terlalu tinggi, kolesterol bisa menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah arteri, sehingga aliran darah ke organ tubuh, seperti jantung dan otak, bisa terganggu. Jika tidak segera diatasi, kolesterol tinggi pada anak bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke di kemudian hari.

BACA JUGA:Begini Cara Praktis dan Mudah Menurunkan Lemak Darah Tanpa Obat-Obatan

Cek Kolesterol Tinggi pada Anak
Kolesterol terbagi menjadi dua jenis, yakni kolesterol baik atau high-density lipoprotein (HDL) dan kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL). Kadar kolesterol pada anak dikatakan normal apabila:

- Kolesterol baik lebih dari 45 mg/dL
- Kolesterol jahat kurang dari 100 mg/dL
- Kolesterol total kurang dari 170 mg/dL

Kadar kolesterol yang tergolong tinggi pada anak biasanya tidak menunjukkan gejala khusus. Oleh karena itu, setiap anak perlu melakukan cek kolesterol sejak usia 9–11 tahun dan pemeriksaan ulang di usia 17–21 tahun. Namun, jika anak diketahui memiliki faktor risiko tinggi, seperti menderita diabetes, obesitas, hipertensi, serta memiliki riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi atau penyakit jantung, biasanya disarankan untuk rutin cek kolesterol sejak usia 2 tahun ke atas.

BACA JUGA:Sering Makan Telur Bikin Kolesterol Tinggi? Ini Faktanya

Cara Mengatasi Kolesterol Tinggi pada Anak
Jika Si Kecil didiagnosis kolesterol tinggi, Bunda tidak perlu terlalu khawatir, sebab pengobatan utama untuk kolesterol tinggi adalah cukup melakukan perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat. Berikut adalah beberapa cara efektif yang bisa diterapkan dengan mudah untuk mengatasi kolesterol tinggi pada anak:

Membatasi makanan atau minuman tinggi kolesterol
Salah satu cara terbaik untuk mengurangi kolesterol tinggi pada anak adalah membatasi konsumsi makanan atau minuman yang tinggi kolesterol, lemak jenuh, gula, serta lemak trans, seperti gorengan, kentang goreng, burger, sosis, piza, dan popcorn. Selain itu, saat memasak makanan untuk Si kecil, Bunda bisa menggunakan bahan-bahan yang lebih sehat, seperti minyak zaitun, minyak kacang tanah, minyak kedelai, atau minyak kelapa.

Menerapkan pola makan sehat
Mengajarkan pola makan sehat sejak dini kepada Si Kecil juga penting dilakukan guna mengatasi kolesterol tinggi pada anak. Untuk menerapkannya, Bunda bisa memberikan Si Kecil berbagai pilihan makanan sehat berikut:

BACA JUGA:Ingin Jantung Sehat Kembali, dr Zaidul Akbar Bagikan Obat Ampuh Atasi Berbagai Penyakit Jantung

- Makanan rendah lemak jenuh dan lemak trans, seperti susu atau yoghurt rendah lemak, oatmeal, dan roti gandum
- Makanan kaya serat, seperti kacang-kacangan, gandum, dan aneka sayuran
- Makanan kaya protein, seperti ikan, telur, tahu, dan tempe
- Buah-buahan segar, seperti apel, anggur, jeruk, jambu, dan stroberi
Selain itu, jangan lupa juga untuk membatasi jumlah asupan gula tambahan pada anak.

Mengajak anak berolahraga secara teratur
Berolahraga secara teratur, seperti berenang, bersepeda, jalan kaki, atau lari, bermanfaat untuk menurunkan kolesterol tinggi pada anak, sekaligus menurunkan risiko terkena penyakit kardiovaskular. Oleh karena itu, ajaklah Si Kecil untuk tetap aktif bergerak dan rutin berolahraga, setidaknya 60 menit sehari.

BACA JUGA:Agar Selalu Berprasangka Baik kepada Allah SWT, Berikut Doa dan Amalannya

Berbagai cara mengatasi kolesterol tinggi pada anak di atas tidak hanya berlaku untuk Si Kecil saja lho, Bun, tetapi juga untuk anggota keluarga lainnya. Jika orang-orang terdekat menerapkannya, Si Kecil juga akan lebih mudah mencontohnya.(bee)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: